GMKI Jakarta: Jambore Kebangsaan dan Kewirausahaan Bungkam Daya Kritis Mahasiswa

Oleh : very - Rabu, 04/10/2017 20:09 WIB

GMKI Jakarta menggelar aksi di Jakarta, Rabu (4/10/2017). (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jakarta menyatakan menolak kegiatan Jambore Kebangsaan dan Kewirausahaan yang akan dilaksanakan di Bumi Perkemahan Mandalawangi, Cibodas pada 24-29 Oktober 2017 mendatang. Karena itu, GMKI Jakarta juga mendesak Pengurus Pusat GMKI untuk keluar dari jambore tersebut.

“Mendesak PP GMKI untuk keluar dari Kegiatan Jambore Kebangsaan dan Kewirausahaan,” ujar Koordinator Lapangan Christopel Manurung, dalam sebuah aksi di Jakarta, Rabu (4/10/2017).

Christopel yang juga Koordinator Departemen Masyarakat BPC GMKI Jakarta ini mengatakan, GMKI Jakarta kecewa terhadap Pengurus Pusat GMKI yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

“Kegiatan Jambore Kebangsaan dan Kewirausahaan adalah kegiatan yang tidak peka terhadap penderitaan rakyat,” ujar Christopel.

Dia mengatakan, kegiatan jambore kebangsaan dan kewirausahaan di tengah kondisi masyarakat yang masih mengalami kesulitan ekonomi, pekerjaan, pendidikan, kesehatan, sosial dan lain-lain, sangatlah tidak tepat.

Christopel mengatakan, dana penyelenggaraan Jambore Kebangsaan dan Kewirausahaan tersebut sangat besar, padahal masyarakat masih terjerembab kemiskinan. Hal tersebut merupakan tanda mulai tumpulnya daya kritis mahasiswa dan pemuda.

“Para Pemuda dan Mahasiswa sekarang ini menjadi pemuda dan mahasiswa yang apatis, hedonis serta individualis. Integritas sebagai Pemuda dan Mahasiswa yang idealis rusak karena melihat dana penyelenggaran Jambore Kebangsaan dan Kewirausahaan yang besar,” ujarnya.

Christopel mengingatkan bahwa Oktober merupakan bulannya para Pemuda dan Mahasiswa. Sejarah tidak lupa dengan perjuangan para Pemuda dan Mahasiswa di zaman pergerakan Kemerdekaan, yang bersatu di bawah satu sumpah yaitu Sumpah Pemuda.

“Apakah Kegiatan Jambore Kebangsaan dan Kewirausahaan ini jawaban untuk permasalahan Bangsa dan Negara saat ini yang sesuai dengan amanat Sumpah Pemuda? Tentu saja tidak!,” tegasnya.

Christopel mengatakan, Pemuda dan Mahasiswa Indonesia yang idealis dan berintegritas bergerak untuk Bangsa dan Negaranya bukan atas dasar uang, tetapi atas dasar panggilan untuk melayani Bangsa dan Negara dari hati.

“Momen Sumpah Pemuda janganlah dirusak oleh segelintir Pemuda dan Mahasiswa yang menghambakan dirinya kepada uang, terlebih lagi uang tersebut merupakan pajak dan keringat rakyat yang tidak jelas penggunaan dan pengaturan dan tersebut,” jelasnya.

Berikut, tuntutan lengkap GMKI Jakarta:

  1. Mendesak PP GMKI untuk keluar dari Kegiatan Jambore Kebangsaan dan Kewirausahaan.
  2. Menghimbau kepada seluruh Penanggung Jawab cabang GMKI se-tanah air untuk menyatakan mosi tidak percaya terhadap PP GMKI yang dinilai tidak transparan dan cenderung otoriter dalam memberikan informasi mengenai kegiatan Jambore Kebangsaan dan Kewirausahaan.
  3. Meminta klarifikasi PP GMKI serta OKP-OKP lainnya terkait dugaan adanya dana 1.5 miliar rupiah kepada setiap Pimpinan Organisasi yang terlibat dalam kegiatan Jambore Kebangsaan dan Kewirausahaan sehingga diduga membungkam Gerakan Mahasiswa.
  4. Menghimbau seluruh elemen Gerakan Mahasiswa dan Pemuda untuk mendesak dihentikannya kegiatan Jambore Kebangsaan dan Kewirausahaan.
  5. Mendesak agar dana penyelenggaraan Jambore Kebangsaan dan Kewirausahaan dialihkan ke program-program pengentasan kemiskinan, penyelenggaran kesejahteraan sosial, bantuan pendidikan yang sesuai dengan amanat UUD 1945. (Very)

 

Artikel Terkait