Internasional

Semarak Reuni 30 Tahun Darmasiswa RI di UK

Oleh : hendro - Rabu, 21/11/2018 19:07 WIB

Para alumni darmasiswa United Kondom memainkan gamelan dan tari topeng

London, INDONEWS.ID - Tak ada lelah dalam raut wajah mereka. Apalagi bosan. Justru, yang ada hanya keriangan dan tawa renyah. Memecah ke setiap sudut. Mereka berbaur dalam hingar bingar tetabuhan. 

Kadang larut dalam kesyahduan musik yang serba Indonesia. Atau ikut nimbrung dalam tetarian meliuk dan menghentak. Tak lepas dari tangan mereka, kopi atau cemilan khas Indonesia. Sambil melepas rindu bercengkrama dengan sahabat lama. Semua menyatu, berpadu menjadi sajian lengkap, dalam balutan udara dingin kota London. 

Begitulah gambaran suasana perayaan Reuni 32 tahun Darmasiswa RI di Inggris Raya oleh para alumninya. Acara ini diprakarsai oleh kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London, berlangsung empat hari berturut-turut, sejak 15-18 November 2018, di auditorium KBRI London. 

Perayaan Reuni ini dihadiri oleh ratusan alumni penerima beasiswa Darmasiswa RI yang datang beserta sanak dan keluarganya. Mereka adalah alumni dari angkatan pertama yang menerima beasiswa Darmasiswa tahun 1986 hingga alumni terakhir yang baru kembali tahun 2018. 

Hadir pada kesempatan itu Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris Raya, Irlandia dan IMO, Dr Rizal Sukma beserta istri, para pimpinan dan staf KBRI, mitra-mitra kerja strategis KBRI di Inggris Raya, serta masyarakat pegiat budaya Indonesia di London. 

Dalam sambutan saat membuka acara Reuni ini, Dubes Rizal Sukma menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para alumni penerima beasiswa Darmasiswa RI di Inggris Raya dan Irlandia yang selama ini sudah menjadi mitra kerja KBRI dalam pelaksanaan misi perwakilan RI di Inggris Raya dan Irlandia. 

“KBRI pasti tidak mampu melaksanakan tugasnya untuk menjangkau semua lapisan masyarakat dengan segala macam keunikannya. Keberadaan alumni Darmasiswa sangat membantu, meringankan tugas kami, khususnya untuk diplomasi kebudayaan. Mereka sudah menjadi duta-duta budaya Indonesia yang sesungguhnya, sebab mereka memang hidup dan tinggal menetap di negeri ini,”ungkap Dubes Rizal Sukma, Selasa (20/11/2018)kemarin.

Menyinggung sejarah panjang peserta program Darmasiswa asal Inggris di awal tahun 80-an, Dubes Rizal Sukma menyatakan hal tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya kontak antarpribadi orang Inggris dan Indonesia sudah lama terjalin, yang hingga kini masih terjaga dengan baik. "Bagaimanapun kondisi seperti inilah yang harus dipertahankan,” tandas Dubes Rizal.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Indonesia-Inggris Martin Hatfull yang hadir bersama istrinya menyatakan kekagumannya terhadap para alumni Darmasiswa yang begitu antusias menyambut inisiatif kantor Atdikbud ini. 

“Saya tidak mengira bahwa acara Reuni ini akan begini besar dan meriah, juga sangat senang melihat antusiasme alumni yang begitu besar dan sambutan pihak KBRI yang begitu hangat”, kata Martin mengomentari kemeriahan acara malam itu. 

“KBRI seperti telah menjadi bagian dari ruang mereka untuk berekspresi dan sekaligus berterima kasih mereka terhadap pemerintah Republik Indonesia,” sambung Martin, yang pernah menjadi Duta Besar Inggris untuk Indonesia.

Komentar Martin ini tampaknya mengamini pesan yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy yang mengirim pesan lewat rekaman video. 

“Menjadi alumni Darmasiswa berarti menjadi salah satu bagian dari Indonesia. Dalama diri Anda, kini mengalir darah Indonesia. Anda pernah menghabiskan waktu di Indonesia, menyimpan kenangan tentang Indonesia dan warganya. Oleh karena itu, Anda harus menjadi pegiat budaya Indonesia”, pesan Muhadjir kepada para alumni yang disambut tawa dan tepuk tangan isyarat setuju para alumni. (hdr)
 

Artikel Terkait