Nasional

Tiga Jam Pasca Operasi, Wiranto Dipindah Ke Ruang ICU

Oleh : Ronald - Kamis, 10/10/2019 21:30 WIB

Menko Polhukam Wiranto ditusuk seseorang tak dikenal di Pandeglang, Banten, Jawa Barat pada Kamis, (10/10/2019). (foto : istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menko Polhukam Wiranto telah selesai menjalani operasi akibat penusukan yang dialaminya saat berada di Pandeglang, Banten. Kini Wiranto telah keluar dari ruangan operasi dan masuk ke ruangan ICU.

"Alhamdulillah proses operasi berjalan dengan baik, dan pak Wiranto sudah keluar dari ruang operasi dan beliau sekarang menempati ruang untuk ICU untuk distabilkan," kata Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019).

Pramono mengatakan kondisi Wiranto membaik pasca menjalani operasi selama tiga jam. Meski belum sadar pasca operasi, namun kondisi mantan Panglima TNI itu dalam kondisi stabil dan sudah dipindah ke ruang pemulihan.

"Proses tiga jam operasi yang berjalan dengan baik," kata Pramono.

 

Pramono menjelaskan dirinya sudah berbicara langsung dengan dokter yang menangangani Wiranto. Menurut dokter, operasi berjalan lancar dan kondisi Wiranto sudah lebih baik dari sebelumnya. 

Sebelum masuk ke ruang perawatan, dirinya juga sempat melihat langsung Wiranto pasca menjalani operasi selama tiga jam.

"Pak Wiranto sekarang menempati ruangan di ICU (Intensive Care Unit). Kondisi resminya nanti pihak RS yang akan mengumumkan," ujarnya.

Dirinya menambahkan, peristiwa penyerangan terhadap pejabat negara baru kali ini terjadi. Sejak dirinya masuk ke pemerintah banyak menteri dan pejabat tidak mendapat pengawalan ketat. 

Hal tersebut untuk mendekatkan pejabat negara dengan masyarakat. Namun insiden yang menimpa Wiranto menjadi pukulan dan pelajaran agar tetap waspada. 

"Ketika kejadian saya sedang bersama Presiden dan Presiden langsung memberikan perintah bahwa para pejabat diberikan pengamanan lebih. Di era pak Jokowi, banyak pejabat tidak dikawal dan di Pendeglang terjadi demikian, sel-sel jaringan teroris ada. Tidak perlu berlebihan tapi kewaspadaan saja," ujarnya. (rnl)

Artikel Terkait