Olah Raga

Cerita Lima Calon Ketua Umum PSSI Diusir dari Ruang Kongres

Oleh : Mancik - Sabtu, 02/11/2019 13:58 WIB

Cerita lima calon ketua umum PSSI diusir dari arena kongres.(Foto:CNNindonesia.)

Jakarta, INDONEWS.ID -Kongres pemilihan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia(PSSI), diwarnai dengan insiden pengusiran calon Ketua Umum dari ruang kongres. Diketahui, terdapat lima orang yang calon ketua umum diminta untuk meninggalkan ruangan kongres.Jakarta, Sabtu,(2/11/2019)

Sebagaimana dilansir cnnindonesia, Vijaya Fitriyasa, Fary Djemy Francis, Yesayas Oktavianus, Sarman El-Hakim, dan Aven S. Hinelo, merupakan namap-nama yang diusir dari ruang kongres.Sementara, nama Benny Erwin, tetap memilih meninggalkan ruangan kongres meski tidak diminta keluar dari ruangan.

Vijaya Fitriyasa, memberikan berkesempatan memberikan keterangan kepada media perihal pengusiran tersebut. Ia menerangkan, mereka diminta keluar dari ruangan kongres oleh Sekjen PSSI Ratu Tisha karena meminta penjelasan terkait dengan pelaksanaan kongkres tersebut.

"Kami sebenarnya berharap di kongres dapat kejelasan. Tapi kami tidak dikasih kesempatan bicara, malah kami diminta untuk meninggalkan ruangan," kata Vijaya.

Vijaya menerangkan, permintaan keluar ruang dari Sekjend PSSI, sangat jelas disampaikan kepada beberapa kandidat yang mengajukan beberapa pertanyaan terkait kongres tersebut. Karena itu, beberapa calon Ketua Umum, memilih meninggalkan ruangan.

"Yang minta sekjen [PSSI] dengan alasan kandidat yang tidak bisa menerima silakan tinggalkan ruangan. Kira-kira begitu. Akhirnya kami delapan orang walk out," jelas Vijaya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sejak awal, proses pelaksanaan kongres PSSI mengalami masalah. Karena itu, pihak berani mengajukan pertanyaan terkait pelaksanaan dari kongres tersebut.

Terkait dengan nama-nama yang keluar dari ruangan tersebut, kata Vijaya, tetap terdaftar sebagai calon ketua umum. Mereka belum mundur dari proses pencalonan Ketua Umum PSII.

"Sebenernya enggak mau walk out, tapi kami diusir oleh sekjen karena dianggap tidak bisa menerima kongres. Padahal bukan enggak menerima, kami hanya minta penjelasan," tutupnya.*

 

 

 

Artikel Terkait