Nasional

Anatomi 18 Walikota Solo

Oleh : hendro - Rabu, 19/02/2020 20:10 WIB

Pengamat sosial dan politik Christanto Wibisono

Jakarta, INDONEWS.ID - Menelusuri apa dan siapa walikota Solo sejak dibentuknya kotapraja Solo  kita akan menemukan 17 tokoh  yang bervariasi bobot nya.  
1.    Sindurejo 19/5/1946 -15/7/1946
2.    Mr Iskaq Tjokroadisuryo 15/7/1946-14/11/1946
3.    Syamsurizal 1/11/1946 -13/1/1949
4.    Sujatmo Sumowerdoyo13/1/1945- 14/11/1948
5.     Suharjo Suryopranoto 6/1949-1/5/1950
6. K.Ng Subekti Pusponoto 1 /5/1950- 1/8/1951
7. M. SalehWerdisastro 1/8/1951 -17/2/1958
8. Oetomo Ramelan 17/2/1958 – 23/10/1965
9.Th. J Sumantha 23/10/1965 -11/1/1968
10. R Kusnandar 1968 -1975
11. Sumari Wongsoprawiro 1975 – 1980
12. Ign Sukatmo Prawirohadisubroto 1980 – 1985
13. HR Hartomo 1985-1995
14.Imam Sutopo 1995-2000
15. Slamet Suryanto 2000-2005
16. Ir Joko Widodo 28/7/2005-28/7/2010 -1/10/2012
17. FX Hadi Rudyatmo 1/10/2012-28/7/2020

Mr Iskaq akan menjadi Mendagri Kabinet Sukiman (27 April 1951 – 3 Aprl 1952  dan  Menteri Perekonomian Kabinet Ali Sastroamijoyo I (30 Juli 1953-12/8/1955) yang menjalankan kebijakan proteksi importir Ali Baba dimana pengusaha asli memperoleh lisensi tapi dipakai oleh pengusaha Tionghoa yang waktu itu disebut “tidak asli”.

 Padahal dalam kabinet yang sama duduk Dr Ong Eng Die sebagai Menteri Keuangan. Walikota ke-3 , Syamsurizal dari Masyumi akan pindah jadi Walikota ke 3 Jakarta karena Suwiryo naik jadi  Waperdam.

Sesuai dengan arus kiri periode pasca pemilu 1955 dan pemilu DPRD 1957 ketika PKI meninggalkan partai lain di semua dapil di Jawa dan daerah, maka jabatan walikota ke-8 Surakarta dipegang oleh tokoh PKI, Oetomo Ramelan. Salah satu saudaranya ialah Utami yang menjadi istri KSAU pertama Marsekal Suryadarma.

Pasca G30 S, walikota Solon ke-8 Oetomo Ramelan akan mengalami nasib tergusur setelah berkuasa7 tahun sejak 17 Feb 1958  pada 23 Oktober 1965. Di periode itulah lahir walikota Solo ke-16 yang akan menjadi Gubernur DKI dan Presiden RI ke-7 Ir Joko Widodo. 

Jika dalam pilwalkot Solo , putra sulung Presiden Jokowi jadi terjun dan terpilih maka ini merupakan preseden luarbiasa,  walikota Solo ke-18 adalah putra walikota Solo ke 16 hanya diselingi oleh walikota ke-17 FX Hadi Ruyatmo.  Ini kinerja milih Presiden ke 43 George W Bush, menggantikan ayahnya George H W Bush  presiden AS ke 41 diselingi oleh Prsiden ke-42 Bill Clinton.  

Presiden ke-6 John Quincy Adams menggantikan presiden ke-2 John Adam (1 term)1797-1801 , harus menunggu 3 presiden yaitu Thomas Jefferson, James Madison dan James Monroe, semua 2 term sehingga John Quincy Adams harus menanti sampai 1825 baru bisa menjadi Presiden ke-6 hanya 1 term. Dari presiden ke26 Theodore Rossevelt 1902-1908, perlu 5 presiden sebelum kerabat Roosevelnt lain, FDR menjadi presiden ke-32 AS (1933-1943) yang terpilih 4 x dan wafat dalam posisi petahana 12 April 1943. 

Diluar dugaan orang keluarga Kennedy, Rockefeller dan Clinton gagal menjadi dinasti presiden, malah diselip oleh Barack Obama, sebagai presiden ke-44 dan sekarang Trump sedang menuju 2 term.   Indonesia baru punya 7 presiden dan 10 wapres meski sempat punya 745 menteri kabinet dan ratusan gubernur serta ribuan bupati walikota dan legislator di MPRS, DPR, DPD, DPRD I-II. Walikota Solo unik karena ternyata beberapa tokohnya memang berkaliber tokoh nasional sejak walikota ke2, Menteri Iskaq dan walikota ke 3 Syamzurizal naik jadi walikota Jakarta dan walikota ke 16 Ir Joko Widodo naik Gubernur DKI langsung ke Presiden ke-7. 

Maka perjuangan Gibran ini mempunyai dimensi historis, sosiologis, politik dan moral etis, sampai dimanakah konsolidasi dan kematangan demokrasi Indonesia akan menghargai meritokrasi  sebagai kriteria utama dibalik pertimbangan politik dinasti. Bila menang akan dianggap normal  karena kerabat presiden. Bila kalah akan “memalukan” atau tetap mencerahkan, bahwa kerabat presiden juga bisa kalah pilwalkot membuktikan demokrasi yang berfungsi bukan dinasti. Kolom ini ditulis setelah mendengar pengumuman PDIP tentang 50 calon tapi belum mengumumkan siapa calon walikota Medan dan Solo yang diusung oleh PDIP.

(Oleh: Christianto Wibisono penulis buku Seandainya Tuhan Bisa Mengubah Sejarah terbit di 75 th RI)

Artikel Terkait