Ilustrasi
Jakarta, INDONEWS.ID - Sebuah perusahan di Australia berhasil menciptakan Drone Pandemi yang digunakan untuk membantu mendeteksi penderita COVID-19.
Perusahaan drone komersial Draganfly tersebut mengatakan drone yang mereka kembangkan menggunakan teknologi sensor termal dan teknologi smart computer vision yang bekerja mempermudah diagnosa penderita potensial dari kejauhan.
Pada Kamis, 26 Maret 2020, Draganfly mengumumkan mereka telah dipilih dan menyetujui kesepakatan untuk mengerahkan pesawat penginderaan Covid-19 di Australia. Proyek ini telah memiliki anggaran awal sebesar 1,5 juta dolar AS.
Untuk diketahui, drone pandemi menggunakan teknologi onboard mereka untuk memonitor suhu terkait demam, jantung, dan tingkat pernapasan dari jarak jauh.
Cara ini bisa lebih efisien untuk mengambil pembacaan suhu dibanding metode sekarang, yang menggunakan termometer infrared genggam.
Selain itu, drone tersebut juga mampu mendeteksi orang bersin dan batuk di keramaian atau tempat kelompok orang bekerja dan berkumpul.
"Teknologi itu sendiri tidak berubah pada bulan lalu. Tapi yang telah berubah adalah kemampuan kita untuk mulai berbicara tentang hal-hal spesifik di mana dan bagaimana itu dikembangkan serta kemampuannya," kata CEO Draganfly, Cameron Chell.
Chell mencatat drone akan dikerahkan di berbagai hotspot. "Memasukkan teknologi ke daerah-daerah di mana deteksi paling banyak saat ini diperlukan adalah prioritas," ujarnya.
Sejauh ini belum diketahui kapan drone Draganfly akan terbang ke langit untuk tujuan ini. Namun, mengingat betapa mendesaknya situasi yang sekarang, semakin cepat dilakukan maka semakin baik.*(Rikardo)