Daerah

Anggota DPRD Medan Jelaskan Duduk Perkara soal Ucapan `Mana Corona Biar Kutelan`

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 01/04/2020 12:45 WIB

Anggota DPRD Medan Edi Saputra (Foto: screenshoot)

Jakarta, INDONEWS.ID - Anggota Dewan di Medan dari fraksi PAN, Edi Saputra akhirnya angkat bicara dan menjelaskan duduk perkara soal soal video dirinya yang viral.

Dalam video tersebut ia melontarkan ucapan: `mana Corona biar kutelan`. Dia mengatakan ucapan tersebut terlontar untuk menenangkan masyarakat yang mulai panik karena kedatangan aparat kepolisian.

"Kemarin itu kan polisi datang pakai Toa, menyuruh masyarakat bubar dan pulang. Ini kan buat panik masyarakat yang ada di kompleks itu. Saya ingin sampaikan sebagai anggota dewan agar masyarakat jangan terlalu panik. Itu kan kompleks, kalau masyarakat panik di situ kan susah juga. Proses fardu kifayah bisa terganggu," ujar Edi, Selasa (1/4/2020).

Edi mengatakan perdebatan berawal saat pihak keluarga yang sudah menyiapkan perlengkapan untuk jenazah PDP Corona yang meninggal tidak diizinkan masuk. Saat itu, kata Edi, dirinya hanya menanyakan soal SOP penguburan jenazah kepada kepolisian.

"Kejadian itu dirasa kurang pas oleh saya. Sehingga saya menanyakan protap dan SOP kepolisian yang menyebabkan perdebatan sengit," tuturnya.

Edi juga menjelaskan soal penguburan jenazah yang sudah disepakati dengan pihak kepolisian. Menurutnya, proses penguburan tetap dilakukan sesuai SOP.

"Setelah perdebatan diambil kesimpulan supaya dilakukan fardu kifayah dengan paling lama 4 jam. Jenazah juga menggunakan peti saat dikuburkan. Setelah proses itu juga dilakukan penyemprotan disinfektan di lokasi," jelas Edy.

Edi juga menjelaskan soal jenazah yang dibawa pihak keluarga dari rumah sakit (RS). Dia mengatakan hal itu dilakukan karena pihak RS tak memberi kepastian.

"Kami para sahabat dan keluarga meminta izin kepada pihak RS Madani untuk segera membawa pulang jenazah. Pihak RS tidak memberikan kepastian. Lalu kami bertanya untuk apa memperlambat ini. Dari pihak RS akhirnya melepaskan jenazah untuk segera dibawa pulang," paparnya.

Sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan keributan antara anggota DPRD Kota Medan Edi Saputra dan aparat kepolisian menjelang pemakaman salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) Corona yang meninggal di Medan viral. Polisi memberi penjelasan soal peristiwa tersebut.

Tampak Edi yang menggunakan kemeja biru berdebat dengan aparat kepolisian. Pria tersebut terdengar menyampaikan protes soal prosedur pemakaman jenazah PDP Corona.

"Mana Corona itu biar kutelan. Aku wakil rakyat, kalian tembak aja aku biar mati, tembak aku sekarang, Bang. Jadi panik kalian buat, terlalu berlebihan kalian aparat ini," ujar Edi.

Pihak kepolisian pun memberi penjelasan soal peristiwa keributan itu. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin (30/3) ketika ada seorang PDP Corona meninggal.

Tatan mengatakan polisi hadir di lokasi untuk menyampaikan soal protokol kesehatan terkait penanganan PDP Corona yang meninggal. Jadi, diharapkan hal itu dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya penyebaran virus Corona.*(Rikardo).

Artikel Terkait