Opini

Rekrutmen Dinasti Menteng

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 18/06/2020 06:01 WIB

Cover Buku The Case for Trump karya Victor Davis Hanson

Oleh: Christianto Wibisono Penulis buku Kencan Dinasti Menteng

Opini, INDONEWS.ID - Presiden Jokowi melakukan  terobosan langkah penundaan RUU HIP karena gelombang penolakan yang nyaris seperti tsunami politik di tengah pandemi Covid. Bung Karno menggelar Sarasehan kilat membahas situasi politik mutakhir 

BK: Saya ingin menyampaikan ucapan selamat dan bersyukur atas langkah catur Presiden Jokowi merekrut putra mahkota Presiden ke-7 sebagai satu bagian dari rekonsiliasi nasional tuntas karena kita memang harus bersatu padu mengatasi pandemi Covid. 

Jangan sampai ada tsunami politik gara-gara “sakit hati” dan “jegal- menjegal politik antar dinasti”.  Apalagi majalah Tempo dengan provokatif memuat foto sampul Presiden Jokowi dan anak mantu berjudul Panggung Politik Trah Jokowi. 

Majalah Tempo 15-21 Juni juga memuat tulisan Joes C. Kenawes, kandidat doktor Northwestern University yang meneliti nepotisme elite kepala daerah dan anggota DPR pemilu 2019. Menurut penelitian itu, 117 kepala daerah masuk kekerabatan, begitu juga 104 anggota DPR. 

Ya akhirnya buku yang kamu tulis Kencan Dinasti Menteng memang semakin terkosolidasi, Indonesia lebih menjurus ke dinasti politik ketimbang rekrutment meritokrasi bebas nepotisme dinasti. 

Habibie: Kita sudah beberapa kali diskusi, sebetulnya kan sudah menyatakan nepotisme boleh asal meritokratis. Sebab dulu adik saya Fanny Habibie ngomel, lho abang saya jadi presiden terus saya yang membina karier profesional, dilarang naik pangkat atau jadi menteri karena dianggap nepotisme maka saya Cuma jadi Dubes di Belanda. 

Itupun setelah diprotes gara-gara adiknya Habibie, gak boleh menjabat atau berfungsi pejabat apa saja. Kita sudah baca belasan buku termasuk buku yang menelusuri nepotisme sejak zaman Nabi Daud sampai George Bush. 

Saya tetap berani menyatakan dukungan terhadap kriteria meritokratis dan profesional, tidak usah melarang nepotisme yang berkualitas. Saya tidak punya anak jadi menteri atau ketua partai. Tapi semoga keluarga saya konsisten dan bisa membuktikan bahwa kita bukan nepotisme mumpung. 

Kalau dua anak presiden memang terplih di Solo dan Medan. Ya semoga memang atas kinerja pribadi mereka berdua bukan karena ayahnya jadi presiden ke-7 RI. Saya yang sibuk berdoa dari sini sebab saya kasihan kalau seandainya dua calon itu tidak menang dalam pemilu 9 Desember 2020 kan akan mempermalukan ayahnya. 

Mohon maaf Presiden Jokowi, kalau rela menunda pencalonan sampai pasca anda menjabat, nanti pilkada berikutnya. Ketika sudah bukan presiden, Gibran dan Bobby maju akan lebih mandiri dan dahsyat. Itu Cuma usulan orang yang tidak punya konflik kepentingan dan vested interest untuk mencari jabatan lagi buat saya atau anak saya.

Soeharto: Saya juga menyesal mengangkat mbak Tutut jadi menteri Sosial yang hanya menjabat dari 16 Maret sampai 21 Mei 1998 bersama Bob Hasan dan beberapa menteri lain.

Saya sudah rela menerima karma yang sering ditulis bolak balik oleh bung Chris dalam setiap wawancara imajiner maupun wawancara konkret bahwa hukum karma itu tidak bisa dihindari termasuk oleh presiden yang seumur hidup seperti Bung Karno maupun yang bolak balik dipilih sampai 7 kali seperti saya.

Sebetulnya, kita berdua itu kan duduk di kursi presiden awalnya bukan dan tidak melalui pemilu oleh rakyat lho. Bung Karno dipilih oleh PPKI Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Baru setelah itu menjadi Presiden seumur hidup oleh MPRS yang bukan hasil pemilu. 

Sebab pemilu pertama 1955 memilih partai dan PM kabinet parlementer. Karena wapres Bung Hatta mundur setelah pemilu 1955, maka RI tidak punya wapres formal sampai 17 tahun  Ketika sistem kabinet parlementer diganti jadi presidensial waktu kembali ke UUD 1945 maka Bung Karno diangkat oleh MPRS. Yang merupakan bongkar pasang anggota Konstituante dan DPR hasil pemilu dikurangi anggota Masyumi dan PSI yang dibubarkan karena terlibat PRRI Permesta. 

Lalu meletus G30 S dan saya memperoleh Supersemar, yang disahkan oleh MPRS dan mendudukkan saya sebagai Pejabat Presiden lalu presiden. Yang dikukuhkan 7 kali oleh MPR hasil pemilu yang mayoritas anggotanya saya yang menentukan. 

Jadi Indonesia selama 53 tahun memperoleh presiden turun dari langit yang disahkan oleh elite oligarki. Habibie hok gie melanjutkan saya dan  cukup ksatria untuk mundur ketika pidato pertanggungan jawabnya ditolak oleh MPR hasik pemilu 1999. Seterusnya Gus Dur saja yang mundur.

GD: Ya saya mohon maaf telah menyalip Megawati di tikungan MPR pemilihan presiden ikut menikmati ayat gender wanita tidak boleh jadi pemimpin rakyat Muslim. Urusan agama ini memang sangat ampuh untuk menyetop proses politik. Termasuk heboh RUU HIP yang diblow seolah mau bangkitkan hantu PKI sampai Menko Mahfud menyerah dan menunda proses UU HIP.

Sebetulnya ya kita ini terlalu cari “penyakit” buat apa sih bikin UU seperti itu yang katanya Cuma tehnis memberi payung hukum eksistensi BPIP. Lha kalau soal tehnis kenapa mesti cari gara-gara jadi isu besar seolah mau memeras Pancasila jadi Trisila jadi Ekasila.

BK: Saya paling keki dengan debat kusir, pokrol bambu yang mau mengebiri saya sebagai pencetus Pancasila dengan pelbagai dalih. Saya paling malu kalau ketemu Ho Chi Minh. Dia ke Indonesia pakai sandal karet bekas ban mobil. Setiap ketemu saya dia bilang, Vietnam berterima kasih Indonesia  jadi anti komunis 1965, sehingga Amerika bisa kita kalahkan di Vietnam tahun 1975. 

Waktu WIBK 1977, saya ingat berdialog  saya akan malu kalau sampai kita kalah dari Vietnam dalam lomba ekonomi. Nah ini data WTO rincian statistik WTO 2019. Ekspor Indonesia hanya ranking 20 US$ 180 milyar sedang Vietnam no 24 US$ 252 milyar. Elite Indonesia dan oligarki suka tetek bengek, tapi kalau detail opersional tidak profesional. 

Diplomasi kita berapa market value nilai geopolitik leveraging kita visavis Trump dan Xi Jinping. Keduanya baru ulang tahun ke 74 Trump 14 Juni dan Xi 67 tahun kemarin 15 Juni. Coba dikalkulasi berapa sih nilai bantuan AS ke RI selama 70 tahun hubungan bilateral. Kita masuk kategori biasa biasa saja. 7 besar yang dicatat penerima bantuan lebih dari US$ 1 milyar adalah 
1. Afghanistan 5,730.48
2. Iraq 3,711.99 
3. Israel 3,191.07 
4. Jordan 1,489.50 
5. Egypt 1,475.61 
6. Ethiopia 1,102.86
7. Kenya 1,060.40

Sedang rincian ASEAN adalah dalam juta US$ : 
Philippina 342 m 
Myanmar 183, 
Camboja 152 
VietNam 150 
RI 92m 
Thailand 55 m 
Laos 43
Malaysia 30 
Brunei zero Spore 308k

Habibie: Tapi kita memang tidak perlu bantuan dan utang, kalau mau yang sifatnya lugas, investasi dan kerjasama proyek ekonomi yang saling menguntungkan. 

GD: Gini lho pak Habibie, Presiden Jokowi kan curhat kenapa dia sudah memayungi raja Salman tapi investasi tidak mengalir ke Indonesia.

BK: Mungkin mesti belajar diplomasi Korea Selatan yang bisa memperoleh bantuan militer ekonomi waktu Cold War, sedang Korea Utara modal bonek bikin bom nuklir supaya diperhatikan oleh Trump. Kita ini nuklir gak punya, ekonomi juga memble, malah terkejar oleh Vietnam. 

Tapi elite kita gemar sarasehan yang masih terbawa sampai kita di  akhirat tetap sarasehan. Bung Chris kecuali ada trobosan signifikan kita “lock down sarasehan ini.

Semoga Presiden ke-7, Joko Widodo” berhasil mengemong, transisi Dinasti Menteng untuk putra putri dinasti sesuai dengan asas meritokrasi. Kalau memang dahsyat performancenya ya silakan maju jadi elite penguasa penyelenggara negara. Tapi kalau medioker ya akan memalukan Presiden atau Menteri yang bersangkutan. Yang sekedar mengorbitkan anak mantu ipar ponakan. Padahal kemampuan medioker akibatnya kita bisa kalah dari Camboja.

CW: Ya bapak lebih tahu lah, bangsa ini mau dikelola bagaimana setelah pengalaman 21 tahun jadi presiden dan 50 tahun jadi pengamat 21 Juni 1970. Tepat 9 tahun setelah lahirnya bakal capres ke-7 Ir Joko Widodo.*

Artikel Terkait