Opini

Soros OJK Vs Trump Batang

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 30/06/2020 17:15 WIB

Presiden Jokowi saat kunjungan kerja ke Batang, Jawa Tengah (Foto: ist)

Oleh: Christianto Wibisono, Penulis Buku Kencan Dinasti Menteng

Opini, INDONEWS.ID - Selasa pagi saya dizoom oleh Bung Karno dengan literature tentang FSA Financial Services Authority aIias OJK Inggris yang usianya cuma 12 tahun dan sudah bubar.

Sekarang otoritas pengawasan finansial moneter Inggris kembali ke satu tangan di bawah Bank of England (BoE). Juga sebuah undangan peresmian Kawasa Indstri Terpadu Batang untuk relokasi industri AS ext RRT dengan tarif lahan termurah <Rp.900 ribu/m2

Bung Karno langsung mengawali diskusi: rekan rekan mantan presiden Yth, kita harus membekali Presiden Jokowi dengan sejarah jatuh bangun kabinet dan kebijakan moneter kita secara empiris historis. Hal ini supaya tidak membiarkan negara ini diurus secara “achterlijk” egosektoral dan lupa sejarah.

Lalu mendaur ulang sejarah dan pengalaman empiris bangsa lain yang dijiplak secara latah bongkokan. Juga untuk menghindari kekecewaan memayungi raja Salman tapi investasi tak kunjung tiba.

OJK itu dibentuk 2001 karena the Bank of England (BInya Inggris) kalah perang sama George Soros 1992. George Soros became one of the most famous currency traders in the world, thanks to his timely and brave bet against the Bank of England in 1992 on what became known as Black Wednesday.

With costs of around £3.3 billion, Britain`s central bank was unable to defend itself from an attack in the currency markets, and Mr. Soros made an estimated $1 billion in profit as a result.

"Markets are constantly in a state of uncertainty and flux and money is made by discounting the obvious and betting on the unexpected" George Soros

Maka sejak 2001 BoE "dikebiri" dipisahkan fungsi pengawasan bank swastanya menjadi FSA (Financial Servies Authority (FSA). Nah FSA ini yang dijiplak oleh kita diterjemahkan letterlijk jadi OJK Otoritas Jasa Keuangan.

Dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan merupakan badan independen yang memiliki fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan.

Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan merupakan upaya pemerintah Republik Indonesia menghadirkan lembaga yang mampu menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan terhadap keseluruhan kegiatan sektor keuangan, baik perbankan maupun Lembaga keuangan non-bank.

Secara fungsi, lembaga ini menggantikan tugas Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bappepam-LK) serta mengambil alih tugas Bank Indonesia dalam hal pengawasan perbankan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 16 Juli 2012 menetapkan sembilan anggota dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan, termasuk dua anggota komisioner ex-officio dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia.

15 Agustus 2012 dibentuklah Tim Transisi Otoritas Jasa Keuangan Tahap I, untuk membantu Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan melaksanakan tugas selama masa transisi.

Mulai 31 Desember 2012, Otoritas Jasa Keuangan secara efektif beroperasi dengan cakupan tugas Pengawasan Pasar Modal dan Industri Keuangan Non-Bank.

18 Maret 2013 dibentuk Tim Transisi Otoritas Jasa Keuangan Tahap II untuk membantu Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dalam pelaksanaan pengalihan fungsi, tugas dan wewenang Pengaturan dan Pengawasan Perbankan dari Bank Indonesia.

31 Desember 2013 Pengawasan Perbankan sepenuhnya beralih dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan, sekaligus menandai dimulainya operasional Otoritas Jasa Keuangan secara penuh.

Perluasan fungsi pengawasan Industri Keuangan Non-Bank, pada 1 Januari 2015 Otoritas Jasa Keuangan memulai Pengaturan dan Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro (LKM).

Habibie - (nyletuk): Nah FSA di Inggris itu dibentuk 2001 tapi Cuma berusia 12 tahun sebab tahun 2013 sudah dikebiri wewenang supervisi bank dan perusahaan jasa keuangan dikembalikan lagi ke Bank of England. Tapi “arwah FSA” diberi tugas pengawaan etis (conduct) jadi FCA (Financial Conduct Authority.

Nah ini kita latahnya telat, orang lain sudah bubarkan OJK, malah OJK kita baru mulai. Pantas Presiden Jokowi keki sampai tingkat E marah besar menurut pakar lie detector memantau body language presiden di video viral itu.

Soeharto: Sudah pak Bung Karno, tidak perlu diskusi lagi kalau baca Dahlan Iskan kolomnya pagi ini Marah Besar, memang Indonesia ini yang berkuasa bukan presiden, Menko atau menteri, bahkan juga dirjen terlalu sibuk ke atas, akhirnya yang betul-betul memimpin negeri ini ya para Kasubdit eselon 4 dan 5 yang justru mau dipangkas oleh Presiden Jokowi. Kalau soal nekad tanya Gus Dur.

Gus Dur: Wah itu memang istilah Republik Kasubdit paling tepat. Tapi kita harus menghargai mereka denganlayak kasih gaji cukup supaya tidak rent seeking, tapi kalau sudah dijamin masih korupsi apalagi malah merongrong bisnis dan masih membebani ekonomi beaya tinggi dengan ICOR 6,4 ya out.

Sudahlah pak (melirik ke Bung Karno), anda umumkan saja penelusuran jiplak menjiplak dan reshuffle itu. Hari ini Presiden meresmikan Kawasan Industri Batang sudah konkret ada 7 perusahaan Mei Loon, Sagami, Denso, KG, Alpan, Panasonic dan Kenda pelbagai industri

BK: OK soal OJK sudah kita bahas panjang lebar. Nah gebrakan Menteri BUMN Erick Thohi dan Kepala BKPM Bahlil di Batang ini memang memerlukan sinergi agar tidak terjadi kanibalisme antara kawasan ini dengan kawasan lain seperti Kendal, Brebes dan malah di integrasikan dengan kawasan wisata terpadu Borobudur supaya menjaii hub komprehensive se Jawa Raya.

Gubernur Ganjar Pranowo pasti berbakat melakukan sinergi dan harmoni pelbagai ego sektoral dan residu konflik pilpree 2019 maupun aksi kepagian para politisi mencuri start 2024. Padahal kita masih harus hadapi krisis Covid ini dengan alert dan waspada.

Bung Chris udah di upload sampai sini saja dulu. Selamat sukses relokasi industri bersinergi dengan kawasan industri lokal agar tidak terjadi kanibalisme pasar lahan kawasan industri.*

Artikel Terkait