Pilkada 2020

Pilkada 2020 Digelar Desember, Tokoh Agama Berperan Penting Hilangkan Isu Sara

Oleh : Mancik - Jum'at, 03/07/2020 14:32 WIB

Ilustrasi Pemilihan Kepala Daerah.(Foto:Antaranews.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pemerintah bersama DPR dan penyelenggara Pemilu telah menyepakati Pilkada serentak 2020 digelar pada bulan Desember mendatang. Meskipun di tengah pandemi Covid-19, pemerintah optimis, suskesi lima tahunan di daerah berjalan dengan baik.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, menenkankan pentingnya peran seluruh pemangku kepetingan dalam menyukseskan Pilkada mendatang. Tidak hanya tugas pemerintah, semua pihak, berkewajiban untuk menjaga keamanan dan ketertiban sehingga Pemilihan Kepala Daerah berjalan secara jujur dan adil.

"Pada kesempatan yang baik ini, saya mohon dengan segala hormat kepada Bapak/Ibu untuk mendukung pelaksanaan Pilkada ini. Kita balik, tantangan menjadi peluang untuk bisa menekan angka kasus penularan Covid," kata Tito saat melakukan dialog dan bersilaturahmi dengan tokoh agama dan tokoh adat di Hotel Grand Aston, Medan, Sumatera Utara, Kamis (02/07/2020) malam.

Pada kesempatan tersebut, mantan Kapolri ini, memberikan penekanan khusus terhadap pentingnya keberadaan tokoh masyarakat dalam proses Pilkada. Tokoh masyarakat menjadi orang terdepan menghimbau kepada seluruh anggota komunitas untuk berpartisipasi dalam Pemilukada.

Selain tokoh peran tokoh adat, Tito menyinggung peran penting tokoh agama dalam proses politik. Tito Karnavian meyakini, tokoh agama mampu menjadi corong untuk menghilangkan isu-isu berbauh Sara dalam Pemilihan Kepala Daerah di 270 daerah pada bulan Desember mendatang.

"Harapan kami, Bapak/Ibu sebagai tokoh masyarakat yang didengar oleh masyarakat, didengar oleh komunitas masing-masing, didengar oleh publik," ungkapnya.

Mengangkat Solusi Dampak Covid-19 di Pilkada

Lebih lanjut Tito mengingatkan, Indonesia saat ini tengah mengalami pandemi Covid-19. Wabah virus corona memberikan serius, tidak hanya dalam bidang kesehatan tetapi juga dalam bidang sosial politik dan ekonomi.

Calon Kepala Daerah dinilai penting mengangkat masalah berkaitan dengan penanganan pandemi. Selain itu, peserta Pilkada diuji menawarkan gagasan terbaik sebagai solusi bagi daerah masing-masing untuk keluar dari krisis dan dampak ikutan dari wabah virus corona.

Pentingnya ide-ide solutif untuk keluar dari dampak pandemi Covid-19, karena semua lapisan masyarakat merasakan dampak yang sama ketika wabah ini sedang berlangsung. Isu Sara tidak boleh lagi dijadikan komoditas politik, karena hanya menyulut konflik di masyarakat.

"Saya melihat adanya peluang, justru dengan adanya Pilkada ini bisa menekan penyebaran Covid-19, dengan mengangkat isu Covid-19 sebagai isu yang paling utama dalam Pilkada ini, jadi isinya mencari kepala daerah yang efektif bisa menangani Covid-19," jelas Tito.

Ia kembali menekankan, Pilkada merupakan momentum untuk menghasilkan pemimpin terbaik bagi daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan cara-cara yang cerdas dan mendidik bagi masyarakat, bukan menjual isu-isu primordial.

"Kalau isu ini bisa kita angkat, termasuk dampak sosial dan ekonominya sebagai adu gagasan utama, kita bisa mereduksi dan menekan isu sensitif yang dapat menimbulkan konflik, seperti isu-isu primordial," tutupnya.*

 

 

 

Artikel Terkait