Daerah

Cegah Dampak Erupsi Merapi, Gubernur Ganjar Lakukan Sosialisasi kepada Masyarakat

Oleh : Mancik - Jum'at, 10/07/2020 13:30 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan, saat melakukan kunjungan ke sejumlah desa yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III.(Foto:Istimewa)

Yogyakarta, INDONEWS.ID - Kondisi Gunung Merapi kini memasuki status level II. Pemerintah Daerah setempat terus memantau dan mengambil langkah untuk mencegah terjadinya dampak buruk jika adanya erupsi.

Melihat peningkatan aktivitas vulkanik merapi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan melakukan kunjungan ke sejumlah desa yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III. Keduanya memberikan penyadaran kepada masyarakat agar tetap waspada.

"Diketahui sebelumnya bahwa BNPB telah bersurat pada tanggal 7 Juli 2020 meminta kepada BPBD DIY dan Jawa Tengah untuk berkoordinasi dengan dinas dan lembaga tertentu terkait perkembangan kondisi Gunung Merapi dan kesiapsiagaan bencana di masa pandemi Covid-19," kata Lilik di sela-sela kunjungan tersebut, Rabu,(8/07/2020) yang lalu.

Mereka meninjau pos pantau Merapi di Desa Balerante dan Desa Jrakah, jalur evakuasi di Desa Sidorejo dan tempat pengungsian di Desa Tegalmulyo. Selain itu, Gubernur memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di Desa Tlogo Lele.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Ganjar Pranowo meminta BPBD Kabupaten Klaten untuk melakukan simulasi kebencanaan di tengah pandemi. Hal tersebut segera dilakukan untuk melatih dan menjamin keamanan warga ketika evakuasi atau pun saat mengungsi. Di samping itu, hewan ternak milik warga harus diungsikan.

Ganjar mengatakan, tingkat kesadaran bencana masyarakat di tiga wilayah sangat baik. Namun, yang jadi catatan saat ini adalah kondisi masih dalam masa pandemi.

"Kalau warga sebenarnya sudah siap, cuma ini kan suasananya lagi Covid-19. Harus ada latihan evakuasi.Juga harus ada tambahan tenaga medis yang bisa menjelaskan ini ke masyarakat saat mengungsi. Juga desa paseduluran sudah siap juga," katanya.

Ganjar mengatakan, untuk latihan evakuasi tersebut bakal dilakukan secepatnya. Pasalnya, dia juga masih menunggu beberapa hal tuntas dikerjakan, termasuk jalur evakuasi.

Terkait dengan situasi Gunung Merapi, Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, kondisi Gunung Merapi saat ini statusnya masih waspada, jaraknya setengah centimeter per hari.

Trendnya masih terjadi inflasi, dan pemendekan terjadi selama ini. Kondisinya dibanding tahun 2010 masih jauh, tetapi kewaspadaan terus dilaksanakan.*

Artikel Terkait