Nasional

PBNU: Permintaan Maaf Menteri Nadiem Diterima, Tapi Evaluasi POP Butuh Waktu

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 28/07/2020 22:01 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Polemik soal transparansi seleksi Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuat PBNU, Muhammadiyah serta PGRI mengundurkan diri. Mendikbud Nadiem Makarim pun meminta maaf kepada tiga organisasi itu atas polemik yang terjadi.

Ketua LP Ma`arif NU, Z Arifin Junaidi mengapresiasi permintaan maaf tersebut. Menurutnya permintaan maaf dari Nadiem merupakan sikap kesatria yang patut ditiru pejabat negara lain.

"Dia sudah mengakui kesalahan, meminta maaf, akan memperbaiki dan minta bimbingan," ucapnya.

Namun Arifin menegaskan apresiasi tersebut tidak berarti LP Ma`arif NU menyanggupi kembali ke POP Kemendikbud. Arifin menyangsikan program tersebut dapat dilaksanakan tepat waktu.

"Untuk mengevaluasi dan meninjau kembali penerima POP butuh waktu. Apakah cukup waktu yang tersisa sampai akhir tahun untuk melaksanakan program tersebut?" katanya.

Sebelumnya Nadiem Makarim meminta maaf kepada Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, LP Maarif NU, dan PB PGRI atas polemik yang terjadi di POP Kemendikbud. Nadiem berharap tiga organisasi itu mau kembali menjadi bagian POP.

"Dengan penuh rendah hati, saya memohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang timbul dan berharap agar ketiga organisasi besar ini bersedia terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program, yang kami sadari betul masih jauh dari sempurna," ujar Nadiem di Jakarta, Selasa (28/7).

 

 

Artikel Terkait