Gaya Hidup

Podluck Podcast: Network Podcast Dunia Kreatif Indonesia

Oleh : luska - Minggu, 23/08/2020 19:40 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Pada 2011, Raymond Malvin menginisiasi “Kopi Keliling”, sebuah seri pameran seni di kedai-kedai kopi yang diikuti oleh sejumlah ilustrator muda. Setahun kemudian Patricia Wulandari bergabung bersama Reymond, mereka pun semakin luas berjejaring, hingga kemudian bersama membuat satu lagi acara pameran bernama Catalyst Arts pada 2014. Bila eksebisi Kopi Keliling didesain untuk membangun apresiasi, maka Catalyst Arts dimaksudkan untuk kegiatan transaksional.

Seiring berjalannya waktu, Patricia dan Reymond mulai menyimak dan menggemari podcast. Saat itu para podcaster umumnya memakai platform Soundcloud, seperti Suarane, Postinor, dan Podcast Awal Minggu di Indonesia. Sementara di luar negeri di antaranya ada Longform dan On Being. 

Pada 2017, Patricia dan Reymond mencoba membuat podcast mereka sendiri sebagai sarana pengarsipan skena seni rupa dan dunia kreatif di Indonesia. Terbentuklah Podluck Podcast di tahun itu.

Nama Podluck Podcast berangkat dari kata "potluck", sebagai gambaran sebuah podcast dengan pendekatan suasana obrolan santai sambil menyantap cemilan. “Awalnya, sih, begitu, ya. Setiap rekaman, ada makanan. Tapi makin ke sini, karena semakin memperhatikan kualitas rekaman, ternyata memang idealnya jangan sambil makan,” ujar Patricia.

Episode pertama Podluck Podcast membahas tentang dunia ilustrasi bersama host Rukmunal Hakim. Dengan berjalannya waktu, sejak awal 2018, Podluck Podcast mengalami perkembangan, dari sebuah podcast menjadi network podcast. 

Di bawah network Podluck Pocast, kini terdapat beragam tema podcast, yaitu Siniar Gambar yang membahas ilustrasi dengan host Rukmunal Hakim, Main Mata yang membahas literasi dengan host Patricia Wulandari, dan kemudian juga bergabung Buku Kutu dengan host Aditya Hadi, Cinema Paradisco yang membahas film bersama host Gayatri Nadya, Yuki Toki yang membahas bisnis UKM bersama host Yuki Ramadini, Zodiak Gembira bersama host Sundea Salamatahari, Klinik Rupa Dr Rudolfo yang membahas seni rupa bersama host R.E. Hartanto, I Think I Wanna Date You (host: Idha Umamah) dan Cinta itu Bisnis (host: Haya Serena) yang membahas seluk beluk percintaan, serta yang terbaru adalah Segara Biru, sebuah podcast tentang laut dengan format semi dokumenter bersama host Putri Purnamasari dan Iqbal Winarno.

Selama menjadi host podcast Main Mata, Patricia kini sedang sangat menggemari produksi cerpen audio, di mana ia memilih cerita pendek untuk dibacakan dan dikemas dalam format audio. 

“Lewat cerpen audio kami bisa bereksperimen dengan suara karena harus akting, pelafalan harus jelas, mencari cara untuk mengatur napas, dan sebagainya. Selain itu juga ada sound effect dan musik,” jelas Patricia. 

“Karena keterbatasan suara yang gratis di internet dan sulit juga mencarinya, kami bereksperimen dengan menciptakan volley. Jadi, kami mulai menabung bank suara sendiri," tambah Patricia.

"Terkadang kami memproduksi bunyi-bunyian, misalnya membuat suara efek orang jalan pakai sendal, suara menenggelamkan wajah ke ember, sampai efek suara menggaruk-garuk pintu. Kami berkesperimen untuk menjadikan cerita dalam bentuk tulisan dapat dinikmati dengan cara yang berbeda secara audio. Bukan cuma dibacakan, tapi benar-benar menciptakan pengalaman yang berbeda,” pungkasnya.

Bagi Patricia, segala hal tersebut sangat menantang. Dengan kesadaran mengubah naskah cerpen menjadi format audio, saat ini Patricia belum bisa milih semua jenis cerpen untuk dibacakan karena dibutuhkan penanganan yang berbeda-beda. Belakangan Patricia juga rajin mendengarkan sandiwara sastra di podcast Budaya Kita. Dengan pembanding tersebut, Patricia semakin sadar bahwa penulisan naskah adalah hal yang sangat penting untuk mengolah tulisan cerpen menjadi format audio.  

Podluck Podcast kini berjalan semakin serius dan berkelanjutan, dengan sekian banyak segmen podcast di bawah network tersebut. Patricia mengakui bahwa  mempelajari medium podcast ternyata menyenangkan karena banyak yang bisa dikulik di sana.   

Secara global, medium podcast kini juga semakin diminati di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pada awal memulai Podluck Podcast, Patricia dan Reymond sama sekali tidak menyangka bahwa animo podcast akan bergerak secepat ini; tujuan awal mereka adalah untuk pengarsipan dan edukasi. (Harlan Boer)

Artikel Terkait