Bisnis

Dirut PGN Blokir WA Wartawan, Yuri Usman: Itulah Mungkin Beda Direksi Titipan

Oleh : very - Kamis, 17/09/2020 15:01 WIB

Yusri Usman, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI). (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Di tengah mencuatnya skandal pemilihan partner investasi proyek pipa Blok Rokan senilai Rp 4,3 triliun lebih, Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk, Suko Hartono justru memblokir nomor whatsapp wartawan dan pengamat.

"Itu contoh buruk Dirut perusahaan terbuka, bisa jadi model Dirut seperti ini apa yang dikatakan Ahok merupakan titipan dari Kementerian BUMN," ungkap Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman seperti dikutip urbannews.id, Kamis (17/9/2020).

"Itulah mungkin bedanya diksi direksi atau komisaris titipan dan penugasan yang dimaksud Ahok, yaitu tanpa melalui usulan holding Pertamina dengan tahapan melalui proses fit and proper test oleh lembaga independen yang ditunjuk oleh Kementerian BUMN sesuai Keputusan Menteri BUMN Nomor 9 tahun 2005 tentang kelayakan dan kepatutan," lanjut Yusri.

Hal main tunjuk direksi itu, menurut Yusri, juga pernah dilakukan oleh Menteri BUMN terkait penempatan Dirut PLN Batubara pada RUPS 15 Mei 2020, yaitu menunjuk Dirut PT Arutmin Kemal Djamil Siregar. "Tentu sikap ini Menteri BUMN Erick Tohir juga tidak taat azas atas Kepmen BUMN itu sendiri, apa tidak konyol ?" ujar Yusri.

Lebih lanjut Yusri mengatakan, sikap Suko Hartono tersebut menurutnya menimbulkan kesan BUMN dikelola secara tertutup. "Urus perusahaan terbuka kok seperti mengurus lembaga intelijen. Apa yang dilakukan oleh Dirut PGN memblokir WA kepada yang mengkritisinya itu merupakan preseden buruk," ujar Yusri.

Sebelumnya seperti dikonfirmasi media, ada keterangan yang menyebutkan bahwa terjadi pertemuan Suko Hartono dengan Direktur Teknik dan Pengembangan PT PGASol, Rangga Radji. Pada pertemuan itu diketahui keduanya membicarakan pengaturan penunjukan sub kontraktor PGASol terkait proyek pipa Blok Rokan. PGAsol dikabarkan menunjuk PT Cemerlang Samudra Kontrindo. Namun terbetik kabar bahwa proyek itu mau disub kontrakan lagi. Namun, baik Suko Hartono maupun Rangga Radji, alih-alih memberikan keterangan atau bantahan, justru memblokir nomor whatsapp wartawan. (*)

Artikel Terkait