Nasional

Demo Tolak Omnibus Law, Polisi Pukul Mundur Mahasiswa dengan Tembakkan Gas Air Mata

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 08/10/2020 17:30 WIB

Demo Mahasiswa di Jakarta (Foto: Rikard Djegadut/Indonews.id)

Jakarta, INDONEWS.ID - Puluhan ribu massa dari aliansi mahasiswa yang berasal dari sejumlah kampus di Jakarta memblokade titik vital di sekitaran Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (8/10/20).

Dari pantauan Indonews.id di lokasi, dalam aksinya menolak omnibus law UU Cipta Kerja, para demonstran memadati berapa titik vital sekitara istana mulai dari arah utara simpang Harmoni, arah timur bundaran pantung tani, arah selatan bundaran Hotel Indonesia, dan dari arah barat Pejoto sekitaran Tanah Abang.

Arus lalu lintas yang melewati sejumlah titik tersebut dari dan ke arah timur, barat utara dan selatan putus putus total. Massa juga tampak memblokade sepanjang Jalan Surdirman hingga Gatot Subroto.

Massa yang mengarah ke Istana Negara tersebut diadang oleh tim gabungan dari kepolisian dan TNI. Polisi terus menembakkan gas air mata berupaya memukul mundur massa yang hendak menerobos masuk menuju Istana Negara.

Para orator aksi terus menerikan kalimat menolak Omnibus Law yang menyengsarakan rakyat.

Dalam tuntutannya, para demonstran meminta Jokowi segera mencabut pasal-pasal yang bermasalah.

"Kita perjuangkan masa depan yang menjadi milik kita," tutur salah satu orator.

Selain itu, mereka juga terus meneriakan yel-yel DPR pengkhianat, DPR goblok dan lain-lain.

Sebelumnya diberitakan, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja di Istana Negara, hari ini.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa akan menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) yang membatalkan UU Cipta Kerja.

"Secara narasi, kita sepakat menolak dan mengusahakan alternatif lain seperti JR (judicial review) dan mendesak Presiden untuk mengeluarkan perppu," kata Koordinator Media Aliansi BEM SI, Andi Khiyarullah seperti dilansir dari situs Kompas.TV Kamis (8/10/2020).

Andi mengatakan, aksi kali ini akan diikuti oleh 5.000 mahasiswa yang berasal dari 300 kampus.

Para peserta aksi, lanjutnya, juga tidak hanya berasal dari kawasan Jabodetabek, tetapi daerah lainnya seperti Sumatera hingga Sulawesi.

"Kami Aliansi BEM SI akan melaksanakan Aksi Nasional yang dilaksanakan terpusat pada tanggal 8 Oktober 2020, dan juga akan ada aksi serentak di wilayah masing-masing," ujar dia.

Adapun UU Cipta Kerja telah disahkan DPR dan pemerintah dalam rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/10/2020).*

 

Artikel Terkait