Daerah

Gempa 4,5 Magnitudo Guncang Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

Oleh : Ronald - Jum'at, 09/10/2020 19:15 WIB

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Aceh Besar Djati Cipto Kuncoro mengatakan, gempa tersebut berdasarkan analisa BMKG merupakan gempa dangkal akibat aktivitas subduksi yang terjadi di Pantai Barat Pulau Sumatera. (Foto : Ilustrasi)

Jakarta, INDONEWS.ID - Gempa bumi berkekuatan 4.5 Skala Richter mengguncang Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, Jumat (9/10/2020). Gempa bumi tektonik yang terjadi saat warga sedang menjalankan salat Jumat ini tidak memicu potensi tsunami. 

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Aceh Besar Djati Cipto Kuncoro mengatakan, gempa tersebut berdasarkan analisa BMKG merupakan gempa dangkal akibat aktivitas subduksi yang terjadi di Pantai Barat Pulau Sumatera.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi memiliki parameter dengan magnitudo M=4.5 dengan episenter gempabumi terletak pada koordinat 2.22 LU dan 97.57 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 29 km Barat daya KAB-ACEHSINGKIL pada kedalaman 27 km," kata Djati. 

Dia menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi yang terjadi di Pantai Barat Pulau Sumatera.

"Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Singkil, Subulussalam, Pulau Banyak III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu); Kabanjahe dengan Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)," ujarnya. 

Namun, kata Djati, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.   

"Hingga pukul 13:50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," tambah Djati. 

Ia meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. "Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG," pungkasnya. (rnl)

Artikel Terkait