Bisnis

Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Sintang, Adrianus Sidot Dorong Masyarakat Kembangkan Potensi Pariwisata

Oleh : Mancik - Senin, 16/11/2020 14:01 WIB

Anggota DPR RI Komisi X Fraksi Golkar dari Dapil Kalbar II, Adrianus Asia Sidot.(Foto:Istimewa)

Sintang, INDONEWS.ID - Pandemi covid-19 tidak hanya menimbulkan ketakutan masyarakat global, tetapi menyerang hampir seluruh sektor wisata dan usaha ekonomi kreatif. Dampak lain adalah PHK bagi karyawan perhotelan dan berbagai sektor usaha lain seperti penyedia jasa pariwisata.

Hal ini diungkapkan oleh anggota DPR RI Komisi X Fraksi Golkar dari Dapil Kalbar II, Adrianus Asia Sidot dalam acara pembukaan yang diadakan di Hotel My Home dengan tema Gerakan Sadar Wisata, Adaptasi Kebiasaan Baru dan Pengembangan Potensi Produk Pariwisata. Senin, 16/11/2020.

Kader Golkar tersebut menegaskan, masyarakat harus memiliki kebiasan baru dalam masa pandemi covid-19, karena pandemi mengubah semua tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk aspek ekonomi kreatif.

Menurutnya, sektor yang paling terdampak adalah sektor pariwisata, berimbas pada jutaan orang yang terpaksa harus dirumahkan karena pendapatan kurang. Seperti karyawan hotel, perusahaan dan lainnya.

"Ini merupakan dampak dari virus corona. Sehingga tata cara hidup dan kebiasaan baru harus menjadi jalan utama, karena dengan kebiasan baru, kita membentengi diri kita dari serangan virus covid dengan pola kebiasaan baru," ungkap Anggota DPR RI Komisi X tersebut.

Selain itu, lanjutnya, gerakan sadar wisata harus diperkuat, dikampanyekan secara massif karena pariwisata mendongkrak perekonomian.

"Sektor pariwisata adalah penyumbang devisa terbesar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia setelah minyak bumi dan gas, sehingga yang perlu didorong adalah pengembangan usaha di sektor pariwisata,” ungkapnya.

Mantan Bupati Landak 2 periode tersebut menilai, dalam konteks pengembangan usaha ekonomi kreatif di bidang pariwisata, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh pemerintah dan pegiat ekonomi kreatif seperti, rumah betang ensaid panjang, pakaian tradisional, makanan khas, kuliner dan souvenir yang disediakan untuk menarik wisatawan dan salah satu solusi pendongkrak perekonomian masyarakat.

"Hal yang perlu diperhatikan juga adalah pembuatan mandau dan produk olahan lokal lain. Para pergiat ekonomi kreatif harus diberi beberapa catatan yang mencakup 3 hal, yakni; desain, packaging , pemasaran. Tiga hal ini adalah salah satu syarat untuk menumbuhkan dan membangkitkan daya tarik wisata terhadap produk dan kerajinan lokal,” tambahnya.


Menyadari pentingnya menumbuhkan kesadaran masyarakat di bidang pariwisata, anggota DPR RI Komisi X Fraksi Golkar menggandeng Direktorat PSDM Wisata, Dispora dan Pariwisata Kabupaten Sintang serta para pelaku pegiat ekonomi kreatif khususnya di bidang pariwisata melakukan kegiatan bertajuk sadar wisata tersebut.

"Kegiatan pada hari ini, bertujuan untuk mendorong dan mendongkrak ekonomi masyarakat di kabupaten Sintang yang terdampak pandemi covid-19. Potensi-potensi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus didorong agar menjadi kesadaran, bahwa ada potensi besar pertumbuhan ekonomi yang dibangun dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.

Wisata bukit Kelam contohnya, harus dikreasikan dengan berbagai kegiatan seperti pertunjukan, pagelaran musik, kuliner dan berbagai atraksi lain yang mendorong bangkitnya kesadaran akan potensi pariwisata.

"Dengan kesadaran akan potensi ekonomi di bidang pariwisata ini, masyarakat akan membuka peluang-peluang baru bagi peningkatan perekonomian di Kabuaten Sintang," jelas anggota DPR RI Komisi X Fraksi Golkar tersebut.

Sementara itu, Kadis Dispora dan Pariwisata Kabupaten Sintang, Hendrika menyambut baik kegitan yang diselenggarakn oleh Kemenparekraf yang bekerjasam dengan Anggota DPR RI, kerena menunjang visa dan misi pemerintah daerah secara khusus Disporapar Sintang dalam pengembangan Pariwisata.

"Sintang mempunyai banyak destinasi wisata yang blm terkelola dengan baik. Oleh sebab itu, kami berharap dapat ber sinergisitas dalam pengembangunan sarana dan prasarana pendukung pariwisata baik," ungkapnya.*

 

Artikel Terkait