Nasional

Erick Thohir Sebut Peleburan PNM-BRI-Pegadaian Adalah Roadmap Kementerian BUMN 2019-2024

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 03/02/2021 10:45 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana membentuk holding ultra mikro dengan mensinergikan PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI), PT Permodalan Nasional Madani Persero (PNM) dan PT Pegadaian Persero.

Keinginan BUMN tersebut langsung disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir. Menteri BUMN menegaskan, akuisisi BRI terhadap Pegadaian dan PNM tertuung dalam roadmap Kementerian BUMN periode 2019-2024. Semua ini dilakukan akibat dampak pandemi Covid-19.

“Adapun target dari akuisisi BRI ini adalah porsi pembiayaan UMKM yang dapat meningkat hingga 85 persen. Di mana, BRI akan menyasar segmen unbankable. Segmen ini termasuk productive poor yang diyakini memiliki pangsa pasar UMKM sangat besar,” jelas Menteri BUMN dalam program News Screen Evening IDX Channel, Selasa (26/1/2021).

Dengan demikian, segmen ini memang digarap oleh perusahaan pembiayaan nonbank BUMN yaitu Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani. Sementara itu, bank BRI selama ini merajai penyaluran kredit UMKM. Bahkan hingga September 2020, porsi portofolio kredit UMKM mencapai 80,65 persen dari total kredit mencapai Rp935,35 triliun.

Pengamat ekonomi, menilai aksi korporasi atau akuisisi BRI terhadap Pegadaian dan PNM ini justru akan memperbesar aset BRI yang hingga saat ini tercatat sudah mencapai Rp1.447,85 triliun.

Hal ini, akan membuat bank BRI semakin tumbuh menjadi raksasa di sektor keuangan mikro. Selain itu, aksi akuisisi ini tak hanya menguntungkan BRI, perusahaan pelat merah Pegadaian dan PNM, juga akan semakin kuat.

“Secara progres, aksi korporasi besar ini akan semakin mengukuhkan BRI sebagai pemain utama di segmen UMKM. Selain itu, dengan adanya akuisisi ini KUR sektor UMKM diharapkan mendapatkan suku bunga yang rendah,” papar Erick.

Di sisi lain, saat ini terdapat lebih dari 64 juta unit UMKM yang mewakili 99 persen dari struktur usaha Indonesia, serta berhasil menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Kemudian, kontribusi terhadap produk domestik bruto sebesar 60,3 persen, yang diharapkan dapat mendorong pemulihan iklim bisnis di sektor UMKM di 2021. (idxchannel)

 

Artikel Terkait