Opini

Dinasti Menteng 2020-2045

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 04/03/2021 20:45 WIB

Ilustrasi (Ist)

Oleh: Christianto Wibisono, penulis buku KDM


Opini, INDONEWS.ID - Presiden pertama Amerika Serikat Jendral George Washington membatasi sendiri masa jabatannya hanya 2 term dari 30 April 4 Maret 1789-1797.

Presiden ke-33 Franklin Delano Roosevelt adalah presiden terlama dengan 4 masa jabatan dari 4 Maret 1933- 12 April 1945 Setelah itu sejak 1951 berlaku Amandemen pembatasan masa jabatan hanya 2 term.

Beberapa keluarga yang sempat mengorbitkan anggotanya menjadi Presiden adalah Presiden kedua John Adams 4 Maret 1797- 4 Maret 1801) dan anaknya John Quincy Adam Presiden ke-6; 4 Maret 1925-14 Maret 1929).

Keduanya hanya menang satu term. Presiden ke 26 Theodore Roosevelt (14 Sep 1901-4 Maret 1909) adalah paman Presiden ke -32 FDR, Franklin Delano Roosevelt.

Presiden ke 41 1988-1992 George HW Bush mewariskan anaknya Presiden ke-42 George W. Bush 2000-2008.

Dinasti Kennedy hanya menempatkan JFK sebagai presiden ke 35 dan gagal mengorbitkan dua adiknya Robert dan Edward maupun putri JFK, Caroline yang pada 2013-2017 hanya menjadi Dubes AS untuk Jepang.

Dinasti politik modern AS kurang se”ramai” dinasti PM Jepang dengan 10 Perdana Menteri saling berkerabat. Dinasti Menteng Indonesia mencatat 87 anggota kabinet dari 31 keluarga atau 11,62% dari total 749 menteri kabinet sejak Proklamasi sampai KIM 2021.

Elite Indonesia paling lihay memodifikasi konstitusi dengan manuver intrik politik mengubah system kabinet dari presidensial ke parlementer, Kembali ke presidensial dan akhirnya kohabitasi atau kumpul kebo presidesial dan parlementer.

Dengan konsekuensi terkadan presiden harus gemetar takut menhgadapi opini seperti ketik Presiden Jokowi mencabut regulasi miras karena protes berkepanjangan.

Karena UUD tidak memungkinkan Jokowi maju lagi pada 2024 maka elite bermanuver untuk menguasai perebutan kursi presiden dengan pelbagai intrik dan manipulasi politik.

Isu bahwa untuk menjamin keberlanjutan pembangunan maka perlu dibuka opsi amandemen memungkinkan Jokowi maju untuk periode ke-3.

Tentu saja Jendral Prabowo yang udah antri lama dan usianya 73 tahun pada pilpres 2024 akan sangat keberatan jika harus antre jadi wapres lagi untuk Jokowi periode 2024-2029. Karena waktu itu sudah akan berusia 78 tahun.

Dinasti Sukarno terwakili oleh pohon family kakek, putri dan cucu yang berkesinambungan disamping kerabat karena periparan dan status anak angkat dari Ibu Inggit istri kedua Bung Karno setelah istri pertama Oetari Tjokroaminoto (putri HOS Tjokroaminoto).

Kakak HOS Tjokroaminoto, Abisukusno Tjokrosuyoso jadi Menhub dan MenPU Kabinet Presidensial pertama. Lalu dua kakak Oetari, Anwar Tjokarominoto dan Harsono Tjokroaminoto juga jadi menteri kabinet.

Asmara Hadi adalah menantu ibu Inggit menikahi anak angkat ibu Inggit) dan AM Hanafi (Anak Marhaen) adalah anak angkat ideologis Bung Karno. Jadi BK adalah keluarga dengan rekor 8 anggota jadi menteri kabinet.

Sayang tidak semua kerabat seayah seibu kompak dalam korps Dinasti Sukarno. Misalnya Rahmawati pernah ikut kubu Prabowo ketika masih berseteru dengan Jokowi sebelum dirangkul jadi Menhan.

Dinasti Soeharto sempat berbesan dengan Prof DR Sumitro dan menjadi keluarga runner up dengan 6 menteri kabinet yaitu Sumitro, Soeharto, Sudrajad Djiwandono, Siti Hardianti Rukmana, Winanto Arismunandar dan Prabowo Subianto.

Selanjutnya ada keluarga ayah anak KH Wahid Hasyim, Presiden Gus Dur, dan 3 keponakan, Saefulah Jusuf, Muhaimun Isikandar dan Abdul Halim Iskandar. Sayang bahwa dinasti ini malah tidak merangkul putri Gus Dur, mbak Jenny cs dalam wadah PKB.

Yang unik adalah keluarga DR Sudarsono dan putranya juwono Sudarsono, serta sepupu mereka Mochtar Kusumaatmaja, Sarwono Kusumaatmaja dan Armida Alisyahbana, juga punya 5 menteri kabinet.

Keluarga dengan 4 menteri adalah Ir Hartarto, Laksamana Sukardi, Muhamad Lutfi dan Airlangga Hartarto. Lalu ada 7 keluarga dengan 3 menteri dan 19 duet menteri total 87 kerabat @11,62% dari total 749 menteri.

Dalam posisioning menjelang 2024, Dinasti Habibie tidak ada perwakilan langsung baik di eksekutif, legislative maupun parpol. Dinasti Gus Dur diwakili oleh PKB Cak Imin. Dinasti SBY hanya ada di DPR dan sekarang menghadapi kemelut KLB serta ancaman depopularisasi putra mahkota dinasti SBY.

Di luar dugaan, Dinasti Jokowi melangkah lebih mantap dengan posisi anak menantu sebagai 2 walikota Solo dan Medan yang dengan mudah dapat ditingkatkan jadi Gubernur Jateng dan Gubernur Sumut pada 2024.

Proyeksi capres 8 memang masih didominasi oleh Sebagian ketum parpol, beberapa menteri kabinet dan beberapa gubernur provinsi. Yang bisa saja bergonta ganti pasangan, rela dan siap jadi wapres karena sadar elektabilitas kurang.

Buku KDM hanya menyajikan inventarisasi dari sekitar selusin nama yang masihcair dan dinamis. Secara bertahap kita harus bersabar dan bersyukur bahwa Covid sudah bisa diatasi oleh vaksin dan ekonomi dunia akan segera puli.

Masalah kita tetap klasik, elite politik Indonesia paling lihay kasak kusuk menjatuhkan petahana dan mengakuisisi kekuasaan, Meskipun setelah berkuasa juga tidak bisa apa apa atau malah lebih buruk dari pendahulu mereka.

Contoh konkret 4 Perdana Menteri gonta ganti beruding dengan Belanda Selalu jatuh bangun dituduh lemah dan kurang dahsyat mempertahankan leveraging diplomasi kita.

Tapi akhirnya ketika KMB maka RI jadi satu satunya negara bekas terjajah yang harus membayar utang US $1,2 milyar kepada bekas penjajah. Opo Tumon. Ya itulah sejarah kita.

Sekarang ini kita telanjur terlalu anti asing sampai menggaungkan istilah benci produk asing, suatu istilah yang sangat undiplomatik yang perlu dikoreksi sebagai bangsa berkeadaban mercu suar kaliber Borobodur bukan gangwar primordial.*

Artikel Terkait