Nasional

SD Bakti Mulya 400 Jakarta dan Budaya Muslim Dunia:Tradisi Ramadhan di Beberapa Negara

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 06/05/2021 08:01 WIB

SD Bakti Mulya 400 Jakarta menggelar diskusi online bertajuk Budaya Muslim Dunia:Tradisi Ramadhan di Beberapa Negara"

Jakarta, INDONEWS.ID - SD Bakti Mulya 400 Jakarta menggelar diskusi online bertajuk "Budaya Muslim Dunia:Tradisi Ramadhan di Beberapa Negara" pada Selasa 4 Mei 2021.

Sungguh merupakan topik menarik yang diangkat sekolah yang berlokasi di Jakarta Selatan ini yakni tentang Kebudayaan Muslim Dunia yang diikuti oleh keynote speaker dari berbagai negara. Yang pertama adalah Salma Adel Muhammad dari Alexandria, Mesir.

Hadir pula sebagai keynote speaker, Kenya Mizutani dari Nagoya, Jepang. Yang terakhir adalah Rumeysa Yaman dari Istanbul, Turki. Juga hadir sebagai pembicara dalam diskusi ini adalah Rahadian Omar Pasha (Omar) dan Dyannisa Neyla Khumayra (Mayra) dari SD BM 400 sebagai moderator.

Pertemuan kelompok online ini juga diikuti oleh lebih dari 30 siswa siswi BM 400 yang semuanya antusias mengikuti dan aktif mendengarkan pembicara. Ngomong-ngomong, acara ini merupakan bagian dari Festival Ramadhan Sekolah Dasar Bakti Mulya 400.

Acara ini dibuat dengan tujuan yang baik untuk mengembangkan daya pikir dan pengetahuan anak-anak ini tentang kebudayaan Islam di berbagai penjuru dunia.

Di awal, Maya dan Omar membuka acara dengan memperkenalkan diri mereka dan para keynote speaker. Kemudian setelah itu, Miss Rameysa dari Istanbul, Turki memaparkan informasi mendalam tentang bagaimana rasanya saat Ramadhan di Turki.

Berbeda dengan kultur Indonesia, makanan Ramadhan favorit para warga Turki adalah Roti Pita dan Gullac sebagai hidangan penutup. Adalah tak asing bagi orang Turki bernyanyi untuk bernyanyi dan bermain drum di jalan saat sahur. Juga salah satu tradisi Turki adalah berbuka puasa bersama sebagai cara beramal.

Kenya kemudian mempresentasikan tentang budaya Ramadhan di Jepang. Sebagai minoritas kecil, Muslim di Jepang hanya terdiri sekitar 0,1% dari total populasi Jepang. 1 dari 1000 orang Jepang beragama Muslim.

Meski demikian, Jepang juga memiliki beberapa masjid indah yang diwarisi dari Turki, Bangladesh, Pakistan, dan beberapa pendatang Islam lainnya. Hari Raya Ramadhan tetap berlangsung di area sekitar masjid.

Selanjutnya, ada Ibu Salma dari Alexandria, Mesir yang berbagi mengenai budaya Ramadhan di Mesir. Orang Mesir ternyata suka mendekorasi rumah mereka dengan lampu dan lentera jauh sebelum Ramadhan dimulai.

Musalsalat sebagai TV seri kartun Ramadhan untuk anak- anak juga merupakan tradisi favorit di Mesir. Anak-anak di Mesir selalu senang menunggu Musalsalat kesayangannya.

“Table of Mercy” atau Meja berbagi sebagai tindakan amal di mana orang banyak makan bersama saat buka puasa (yang saat ini dilarang selama pandemi) dikenal sebagai tradisi Ramadhan kuno di Mesir. Orang Mesir juga menyukai kunafa mereka yang merupakan makanan manis favorit orang Mesir selama Ramadhan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab setelah semua keynote speaker selesai dengan presentasi masing – masing. Anak-anak dengan senang hati menutup diskusi pertemuan online ini dengan senyum dan wajah bahagia. Semoga musim Ramadhan ini membawa kedamaian dalam hidup setiap orang.

Di bulan suci Ramadhan ini, semoga Allah menganugerahkan kepada semua Muslim agar diberi kekuatan untuk berpuasa dan beribadah. Ramadan Karim.*

Artikel Terkait