Nasional

Immanuel Ebenezer: Jokowi Dikelilingi Brutus Berwatak Korup

Oleh : very - Senin, 07/06/2021 21:28 WIB

Immanuel Ebenezer, Ketua Jokowi Mania (JoMan). (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Pernyataan Menkopolkam Mahfud MD tentang menggilanya korupsi di era Jokowi mendapat pembelaan dari relawan Jokowi Mania (JoMan). Organ relawan militan ini menilai tidak ada yang salah dari statement orang dekat almarhum Gus Dur ini.

Ketua JoMan, Immanuel Ebenezer mengatakan Mahfud justru wajib dibela. Lagi pula, kata Noel –sapaan Immanuel- Mahfud menegaskan sistemiknya korupsi ini bukan kesalahan Presiden Jokowi.

"Selain peninggalan dan warisan era sebelumnya. Ini ulah dari pejabat atau menteri yang memanfaatkan momentum 3 tahun tersisa pemerintahan Jokowi," kata Noel melalui siaran pers di Jakarta, Senin (7/6).

Noel mengungkapkan bahwa sistemiknya korupsi tersebut ada di lingkungan kementerian dan di sekeliling lingkaran presiden.

Di tingkat kementerian, katanya, praktik jual beli jabatan oleh para staf ahli sangat terbuka. Dia mengatakan ada sejumlah alasan mengapa virus korupsi itu mewabah.

Pertama, mereka sadar bahwa masa kekuasaannya akan berakhir dan harus bersiap diri masuk masa pensiun. Kedua, mereka harus bersiap-siap menghadapi Pilpres 2024. Dan ketiga, hukuman yang relatif ringan dan merasa memiliki jaringan dengan penguasa.

Noel mengungkapkan, perilaku korupsi di kementerian relatif samar-samar. “Bisa tercium tapi tidak terang benderang. Beda dengan di daerah. Jelas jual beli proyek sangat masif. Untuk mendapatkan 1 pekerjaan PL, harus setor DP 20 persen. Nah itu beda lagi kalau kerjaan selesai," ujar Noel.

Karena itu, dia meyakini, sistemiknya korupsi ada di semua propinsi, kota dan kabupaten. "Polanya kebanyakan diorganisir. Persentasenya macam-macam, mungkin hanya 15 sd 20 persen kepala daerah tutup mata, diam dan tak mau terima. Tapi membiarkan anak buahnya KKN. Sebanyak 30 persen lagi tutup mata diam, dan  mau terima hasil KKN. Sisanya 50 persen ikut mengorganisir korupsi itu," ujar Noel.

“Karena itulah kehadiran KPK yang diperkuat diperlukan agar bisa mengurai sistemiknya korupsi di Indonesia,” pungkasnya. (Very)

Artikel Terkait