Nasional

Ini yang Membedakan `Pergerakan Sumpah Pemuda` dan Usaha Perjuangan Lainnya

Oleh : very - Selasa, 26/10/2021 11:35 WIB

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Antonius Benny Susetyo (paling kanan) saat menghadiri audiensi bersama Gubernur Jogjakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Ketua BPIP Profesor Yudian Wahyudi di kompleks Kepatihan Danurejan, Jogjakarta dalam rangka persiapan talkshow dan vaksinasi massal Covid 19 untuk menyambut Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021 pada Senin (25/10). (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID -- Hal paling nyata dalam menghayati dan melaksanakan Pancasila adalah menjadikan nilai-nilai luhur yang dimiliki Pancasila dengan cara menjadikan diri lebih berguna dan bermanfaat bagi manusia.

Hal itu disampaikan oleh Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Antonius Benny Susetyo dalam pernyataannya seusai menghadiri audiensi bersama Gubernur Jogjakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Ketua BPIP Profesor Yudian Wahyudi di kompleks Kepatihan Danurejan, Jogjakarta dalam rangka persiapan talkshow dan vaksinasi massal Covid 19 untuk menyambut Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021 pada Senin (25/10).

Sejarah menunjukkan pemuda memiliki peran besar dalam menyongsong perubahan. Peristiwa-peristiwa besar dalam lintasan sejarah bangsa Indonesia selalu melibatkan pemuda.

“Yang membedakan pergerakan Sumpah Pemuda dengan usaha perjuangan yang lain adalah para tokoh Sumpah Pemuda melakukan pergerakan nyata dengan berdialog dan berusaha bersama menjadi satu yaitu Indonesia. Walau mereka semua dari latar belakang yang berbeda tapi gerak nyata inilah yang menginspirasi dan bermanfaat untuk membuat seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu,” ujar Benny melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (26/10).

Dalam pernyataannya, Benny menyampaikan bahwa di tengah mulai melandainya pandemi Covid-19 di Indonesia, para pemuda menjadi harapan bangsa untuk membawa Indonesia keluar dari  belenggu pandemi menuju Indonesia maju.

Karena itu, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila merasa perlu menyelenggarakan kegiatan Talkshow dan Vaksinasi gratis ini karena selain berupaya untuk turut serta memperkaya diskursus kepemudaan dalam rangka memperkuat peran pemuda dalam pemulihan nasional pasca pandemi vaksinasi juga merupakan senjata utama untuk menekan penularan Covid-19. Saat ini tingkat vaksinasi penuh di Indonesia (per 25 September 2021) baru mencapai 17,33 persen. Angka ini masih belum signifikan jika diukur dari target vaksinasi yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi.

“Dan karena itu BPIP menggandeng Polda Yogyakarta dan beberapa pemangku kepentingan lainnya untuk menyelenggarakan kegiatan Talkshow dan Vaksinasi dalam rangka Memperingati Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 2021 untuk merealisasikan gerak nyata Pancasila dalam tindakan dengan menambah khazanah ilmu masyarakat melalui Talkshow sekaligus memperkuat kesehatan masyarakat sekaligus membantu pemerintah untuk segera menyelesaikan pandemi Covid 19,” ujarnya.

“Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X pada pokoknya menyetujui pelaksanaan kegiatan tersebut, karena selain memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, giat yang sedianya dilaksanakan di Gedung Multi Purpose (MP) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan menjangkau 1000 orang peserta ini juga merupakan tindak nyata dalam upaya pelaksanaan dan pembumian nilai-nilai Pancasila,” tutup Benny. ***

Artikel Terkait