Sosok

Modal Besar Mayjen TNI Suharyanto Sebagai `Panglima Penanggulangan Bencana`

Oleh : very - Rabu, 17/11/2021 11:13 WIB

Mayjen TNI Suharyanto (kanan) akan dilantik Presiden Jokowi menggantikan Letjen TNI Ganip Warsito yang memasuki masa purnabakti. (Foto: Humas BNPB)

 

Jakarta, INDONEWS.ID --- Presiden Joko Widodo siang ini dipastikan akan melantik Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Pelantikan berlangsung pada Hari Rabu, 17 November 2021 di Istana Negara pukul 13.30 WIB.

Hal itu diketahui dari surat undangan dari Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia yang beredar di kalangan wartawan, pagi ini.

Selain melantik Panglima TNI, Presiden Jokowi juga  akan melantik Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan Duta Besar Luar Biasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia.

Seperti ramai beredar, jabatan KSAD akan ditempati oleh Letjen Dudung Abdurachman, menggantikan Andika Perkasa.

Lantas siapa yang akan dilantik untuk mengepalai berbagai bencana di tanah air, sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)?

Menurut informasi Ketua Yayasan Kita Jaga Alam, yang juga jurnalis senior Egy Massadiah, Mayjen TNI Suharyanto akan dilantik Presiden Jokowi menggantikan Letjen TNI Ganip Warsito yang memasuki masa purnabakti.

“Mayjen Suharyanto memiliki kapasitas yang memadai. Satu modal yang sudah melekat selama meniti kariernya sebagai prajurit adalah kesadaran bahwa setiap amanat dan penugasan, selalu dibarengi tekanan dan kesulitan. Saya mengartikannya sebagai sikap yang siap menghadapi segala tantangan,” ujar Egy Massadiah, melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (17/11).

Egy yang juga menjabat Tenaga Ahli/Staf Khusus Kepala BNPB 2019-2021, semasa kepemimpinan Letjen TNI (Purn) Dr (HC) Doni Monardo mengatakan, ada kemiripan antara Jenderal Suharyanto dan Jenderal Doni Monardo.

“Dalam selarik riwayat tugas, saya melihat ada sedikit kemiripan antara Jenderal Suharyanto dan Jenderal Doni Monardo. Keduanya sama-sama pernah menjadi sosok penting dalam tugas pengamanan presiden,” tambah Egy.

Keduanya bersinggungan secara intensif sebagai prajurit yang berada di lingkungan Istana. Terlebih, saat Doni menjabat Kepala BNPB, Suharyanto menjabat Sesmilpres. Itu artinya, dalam interaksi antara Doni dan Presiden, ada sosok Suharyanto di antara mereka.

“Dengan catatan-catatan itu, saya menilai tepat jika Presiden Joko Widodo menunjuk Mayjen Suharyanto menakhodai BNPB,” ujar Egy.

Catatan lain dari sosok Suharyanto di mata Egy adalah kepeduliannya yang sangat tinggi terhadap prajurit atau pasukannya. Ini ia buktikan selama sembilan tahun di medan operasi Kalimantan. Di sana, ia terlibat operasi Paraku (Pasukan Rakyat Kalimantan Utara). Selain itu, ia juga mengenyam pengalaman operasi di bumi lorosae (Timtim).

Yang terakhir, sebagai Pangdam Brawijaya, awal Oktober 2021 ia secara khusus terbang ke Papua untuk memberi dukungan langsung kepada prajurit Kodam V/Brawijaya yang tengah bertugas sebagai Pamtas RI-PNG (Pengamanan Perbatasan RI – Papua Nugini).

“Sikap kepemimpinan Jenderal Suharyanto itu adalah modal besar saat mulai hari ini ia menjadi panglima penanggulangan bencana,” tutur Egy, penulis buku yang cukup produktif. ***

Artikel Terkait