Nasional

Polemik Investasi Telkomsel di GoTo, Stafsus Erick Angkat Bicara

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 19/05/2022 13:45 WIB

Kasus Telkomsel-GOTO

Jakarta, INDONEWS.ID - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga buka suara terkait pergerakan saham PT GoTo (Gojek Tokopedia Tbk) yang jadi perbincangan publik karena sempat jeblok. Sehingga membuat Telkomsel mencatat kerugian yang belum terealisasi atau unrealized loss hingga miliaran rupiah.

Arya menjelaskan harga saham GoTo sudah kembali merangkak hari ini. Mengutip RTI Infokom, saham GOTO melonjak 12,9 persen ke level Rp280 per saham pada penutupan sesi I.

"Dengan harga sekarang maka Telkomsel yang investasi di GoTo sudah untung lagi," ungkap Arya kepada media, Kamis (19/5).

Namun, ia mengakui Telkomsel memang sempat rugi ketika harga saham GoTo turun beberapa hari terakhir. Meski begitu, Arya menjelaskan bahwa investasi Telkomsel bersifat jangka panjang, bukan trading atau jangka pendek.

"Ini menunjukkan supaya para pengamat politik itu ya mulailah belajar bisnis, belajar namanya market, bahwa namanya orang investasi apalagi investasinya jangka panjang bukan sekadar naik turun saham tapi harus dilihat bagaimana bisnis yang dibangun oleh atau dimasuki oleh Telkomsel," papar Arya.

Menurut dia, sebaiknya jangan langsung menyatakan bahwa Telkomsel rugi berinvestasi di GoTo hanya karena harga saham jeblok. Sebab, untung dan rugi bukan hanya dilihat dari pergerakan saham.

"Apalagi Telkomsel bukan trading saham, tapi memang berinvestasi di sana (GOTO). Sudah untung nih, yang kemarin teriak rugi, mana dong," ujar Arya.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau saham GoTo karena pergerakannya di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA) dalam beberapa hari terakhir.

BEI juga meminta investor memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa. Kemudian, turut mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasi.

Tercatat, saham GoTo anjlok 26,7 persen dalam sebulan terakhir. Namun, harga saham mulai bangkit (rebound) dan naik 26 persen dalam sepekan terakhir.

Mengutip Detik.com, Telkom mencatatkan unrealized loss hingga Rp811 miliar karena berinvestasi di GoTo.*

Artikel Terkait