Nasional

Guru Bimbingan dan Konseling Jakarta Pusat 2 dan Komnas Disabilitas Gelar Kegiatan Dukung Pendidikan Penyandang Disabilitas

Oleh : Mancik - Selasa, 24/05/2022 22:06 WIB

Kegiatan Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Wilayah Jakarta Pusat 2 dalam rangka pengembangan kapasitas Guru BK untuk pendidikan Penyandang Disabilitas di Sekolah.(Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Wilayah Jakarta Pusat 2 menyelenggarakan kegiatan pengembangan kapasitas Guru BK dalam Mendukung Penyandang Disabilitas Sukses Melalui Proses Pendidikan di Sekolah.

Kegiatan diselenggarakan di SMPN 77 Jakarta jalan Cempaka Putih Tengah Jakarta Pusat

Hadir dalam kegiatan ini unsur Dinas Pendidikan Kota Jakarta Bapak Suharso, Pembina MGBK Jakarta Pusat 2 Bapak Sayuti, Ketua MGBK DKI Jakarta Bapak Mujiyatna, dan Ibu Umu Sangadah ketua MGBK Wilayah Jakarta Pusat 2.

"Saya sangat senang dapat berkesempatan bertatap muka dan sharing serta sosialisasi KND kepada teman-teman Guru BK ini. Guru BK memiliki peran strategis dalam Mendukung penyelenggaraan pendidikan yang berkeadilan bagi semua peserta didik termasuk penyandang disabilitas," kata Ketua Komnas Disabilitas, Dante Rigmalia dalam keterangannya kepada media, Jakarta, Selasa,(24/05/2022)

Selain sosialisasi KND, kata Dante Rigmalia, Komnas Disabilitas juga memberikan penguatan atas peran fungsi Guru BK dalam mendukung penyandang disabilitas yang bersekolah di sekolah reguler agar dapat dipastikan mendapatkan layanan yang bermutu dan berkeadilan dari sekolah, tentunya dengan berbagai bentuk Akomodasi Yang Layak (AYL) bagi mereka sesuai dengan kebutuhan khusus yang dimiliki penyandang disabilitas.

AYL adalah berbagai bentuk modifikasi dan penyesuaian yang tepat dan diperlukan agar anak dengan disabilitas yang bersekolah dalam mengikuti pembelajaran dengan baik.

Fungsi bimbingan dan konseling merupakan salah satu metode yang dipakai dalam melakukan intervensi untuk membantu setiap peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada seluruh aspek perkembangannya termasuk bagi peserta didik dengan disabilitas.

Dalam layanan BK bagi peserta didik dengan disabilitas dapat dilakukan pendekatan ekologis yang menekankan kepada kebrfungsian peserta didik dalam lingkungannya. Pemberdayaan semua pihak warga sekolah perlu dioptimalkan agar dapat mendukung proses pembelajaran anak.

"Saya sangat senang, teman-teman Guru BK mengikuti kegiatan dengan antusias dan bersemangat. Antusiasme dan semangat para guru BK ini tentu menjadi modalitas yang baik bagi sekolah, karena diharapkan Guru BK menjadi dapat menjadi agen yang dapat menciptakan iklim inklusivitas di sekolah dapat terjadi," tutupnya.*

Artikel Terkait