Nasional

Komnas Disabilitas Dorong Pemerintah Wujudkan Ekonomi Inklusi Melalui Pemberdayaan UMKM Kelompok Disabilitas

Oleh : Mancik - Kamis, 26/05/2022 20:25 WIB

Foto Ilustrasi.(Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua Komnas Disabilitas, Dante Rigmalia menghadiri acara Evaluasi Aksi Afirmasi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (24/05/2022)

Pada kesempatan acara itu, Presiden Joko Widodo mendorong agar pemerintah-pemerintah daerah seluruh Indonesia untuk meningkatkan jumlah produk unggulan daerah masing-masing untuk bisa masuk ke dalam E-Katalog produk lokal yang disusun oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Presiden mengatakan baru 46 dari 514 pemerintah kabupaten/kota yang memiliki E-Katalog lokal. Sehingga ia pun mendorong agar jumlah ini terus ditingkatkan sehingga target satu juta produk lokal dalam E-Katalog bisa tercapai.

Terlebih syarat pengajuan E-katalog tersebut sudah disederhanakan oleh LKPP.

"Dulu ada delapan langkah, sekarang cuma dua langkah, gampang sekali. Sehingga saya minta kepala daerah dan sekda ini segera dilakukan, produk-produk lokal dan unggulan daerah segera masuk ke E-Katalog lokal," kata Presiden.

Presiden juga meminta para pemerintah daerah serta kementerian dan lembaga untuk mendorong asosiasi-asosiasi pengusaha seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk meningkatkan kualitas produk lokal. Mulai dari segi desain kemasan hingga peningkatan branding produk lokal.

Sehingga semakin banyak produk-produk lokal, produk-produk unggulan semuanya masuk E-Katalog. Dan itu akan men-trigger ekonomi daerah, dan saya pastikan itu akan membuka lapangan kerja yang banyak di daerah tanpa kita sadari," katanya.

Dengan masuknya produk-produk lokal ke dalam E-Katalog, kata Presiden, maka roda perekonomian pelaku UMKM bisa bergerak.

"Kalau kapasitas mereka tidak cukup, mereka akan ekspansi yang artinya menambah tenaga kerja," kata Presiden.

Presiden mengatakan produk-produk lokal yang akan masuk ke dalam E-katalog tidak harus bersertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia). Sertifikat SNI itu hanya diberlakukan bagi produk-produk penjamin keselamatan.

Sementara ketua Komnas Disabilitas saat diwawancarai ketika meninjau sebuah produk home industri yang dibuat oleh penyandang disabilitas dalam sebuah bazzar  yang digelar pada  acara pembukaan pelatihan call center dan kewirausahaan  bagi penyandang disabilitas mengatakan kemasan yang diproduksi oleh para penyandang disabilitas rata-rata bagus-menarik, rasanya setelah dicicipi enak-enak.

"Saya pikir ini sangat dapat bersaing dengan produk lainnya yang sejenis." ujarnya.

Dalam arahan bapak presiden, kata Dante, Produk Dalam Negeri (PDN) didorong untuk diakomodir dalam e-katalog lokal, hal ini membuka ruang bagi semua pihak termasuk para penyandang disabilitas untuk dapat terakomodir di dalamnya.

"Ini harapan kami, sehingga produk dapat dipasarkan dengan baik karena komitmen negara yang berpihak pada PDN. Hal ini sangat berpihak pada masyarakat termasuk masyarakat penyandang disabilitas." katanya.

Lebih lanjut, Komnas Disabilitas mendorong agar pemerintah memberi dukungan dan dampingan bagi para penyandang disabilitas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui produk UMKM.

"Perhatian dan dukungan ini diharapkan,  agar produk temanq-teman penyandang disabilitas bisa didorong masuk e-katalog lokal." imbuhnya.

Dirinya juga berharap agar para penyandang disabilitas terus dapat berinovasi dan meningkatkan kualitas produksi.

"Teman-teman penyandang disabilitas mari terus tingkatkan kualitas produksi barang yang dibuat oleh teman-teman, mulai dari kemasan dan mutu produk, insha Allah pemerintah terus mengupayakan ekonomi inklusif terwujud melalui berbagai programnya," tutup Dante

Artikel Terkait