Metropolitan

Pengganti Anies Harus Paham Bahwa Warga Adalah Kreator dan Pemprov Kolaborator

Oleh : very - Jum'at, 30/09/2022 09:50 WIB

Anggota DPD RI dari DKI Jakarta, Fahira Idris. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - DPRD DKI Jakarta telah mengirimkan tiga nama calon Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Ketiga nama tersebut adalah Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Mattali, Direktur Jenderal Politik Umum Kementerian Dalam Negeri Bahtiar, dan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.

Terlepas siapapun nanti yang dipilih Presiden, pengganti Anies Baswedan harus paham dan menjalankan paradigma pembangunan Jakarta yang membuat Jakarta mengalami banyak lompatan kemajuan selama lima tahun terakhir.

Anggota DPD RI DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, capaian terbesar Gubernur Anies bukan hanya karena berhasil melakukan terobosan mengintegrasikan antarmoda transportasi, menumbuhkan ekonomi Jakarta di atas rata-rata nasional, KJP Plus dan berbagai program pemberdayaan warga yang implementasinya semakin baik atau berhasil menjadikan Jakarta sebagai provinsi dengan indeks demokrasi tertinggi di Indonesia serta membuat kehidupan warga tenang dan keakraban berwarganegara berangsur-angsur membaik, tetapi juga dia berhasil mengubah filosofi dan paradigma pembangunan di Jakarta.

Jika pemimpin sebelumnya masih menempatkan dirinya sebagai administrator dan warga sebagai penghuni atau Pemerintah Provinsi (Pemprov) dijadikan sebagai penyedia jasa dan warga sebagai konsumen, selama lima tahun terakhir ini paradigma tersebut sudah berganti.

“Selain berhasil membuka kesempatan kerja lebih luas di Jakarta, menjadikan Jakarta kota terbaik dunia untuk perbaikan sistem transportasi dan sejajar dengan kota-kota maju dunia, menggeliatkan seni, budaya dan sastra serta literasi, atau menjadikan kampung kota sebagai wajah penting Jakarta sehingga ditata sedemikian apik, bagi saya capaian terbesar Pak Anies adalah berhasil menjadikan warga sebagai kreator pembangunan dan pemprov berperan sebagai kolaborator. Warga yang dulu dianggap bagian dari masalah, kini sudah menjadi bagian dari solusi pembangunan,” ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (29/9).

Cara paling sederhana memahami dan menyelami paradigma pembangunan yang terjadi di Jakarta selama lima tahun terakhir ini, menurut Fahira adalah salah satunya dengan melihat apa yang dilakukan Anies Baswedan yang membangun kembali Kampung Akuarium dan mengembalikan marwah warga yang digusur menjadi sebuah Kampung Susun yang sangat indah dan nyaman serta menyediakan ruang bagi warga untuk berdaya.

Contoh lain dari paradigma pembangunan yang menempatkan warga sebagai kreator dan Pemprov DKI berperan sebagai kolaborator, lanjut Fahira adalah membangun hunian baru untuk warga Bukit Duri yang hunian juga dulu untuk proyek normalisasi Kali Ciliwung. Warga Bukit Duri kini bisa tersenyum karena masa depan mereka yang dulu suram kini terang karena dibangunkan hunian baru yaitu Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung.

“Selama pengganti Pak Anies nanti paham dan menjalankan paradigma pembangunan ini, maka kemajuan yang diraih Jakarta selama lima tahun terakhir ini akan berkelanjutan. Namun, jika pengganti Pak Anies tidak paham paradigma pembangunan yang bersemai di Jakarta selama lima tahun terakhir ini, maka kemunduran bisa menghampiri Jakarta. Harus diingat, selama lima tahun ini, warga Jakarta sudah merasakan kemajuan sehingga akan menjadi kritis jika pengganti Pak Anies tidak mampu melanjutkan kemajuan ini,” pungkas Senator Jakarta ini. ***

 

Artikel Terkait