Nasional

Berkat China, Iran dan Saudi Berdamai: Amerika semakin Kesepian

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 11/03/2023 10:47 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Gaya politik luar negeri China dan USA saling bertolak belakang. Amerika senang dunia rusuh dan berantem terus agar industri perang dan persenjataannya tetap laku. Bagi China, dunia yang damai dan tenang membuat ekspor produk-produk rakyatnya semakin laris dan berkembang.

Mengurus 1,4 miliar manusia tidak gampang, perut mereka harus selalu terisi dan penuh. Makanya, produktivitas terus dipacu dan barang barangnya harus laku.

Amerika populasinya sekitar 300 jutaan. Tidak jauh beda dengan Indonesia yang mencapai 270, tapi gaya hidupnya sangat hedonisme, mewah dan rakus. Konsumsi BBM dan energi orang USA setara dengan 5000 orang di Afrika.

Kemarin Jumat (10/3/2023), pemimpin China Xi Jinping (69) dilantik kembali untuk periode ketiga kalinya. Sosok pemimpin paling kuat di negerinya dan sangat berpengaruh di tingkat global.

Setelah era Mao Zedong, Deng Xiaoping, Jinping adalah berkat untuk rakyat China. Berbarengan Xi Jinping dilantik dan disumpah. Media resmi pemerintah Iran menayangkan foto pertemuan Sekertaris Dewan Keamanan Tertinggi Iran Ali Shamkhani dan penasehat keamanan nasional kerajaan Saudi Arabia Musaad bin Muhammad Aiban dan Direktur Komisi Luar Negeri partai komunis China Wang Yi .

Bagi China, Timur Tengah yang tentram adalah berkah, tapi bagi Amerika justru petaka. Israel yang selalu menghina bangsa-bangsa Arab semakin susah untuk dibela kalau negara-negara muslim bersatu. Belum lagi nasib industri industri perangnya yang selama ini menyetor pajak untuk kemakmuran.

Perang Rusia-Ukraina saja China dapat limpahan energi dari Rusia dengan sangat murah, sehingga produk produk dari China bisa sangat bersaing karena mesin-mesin industri terus bergerak.

Apalagi dibantu BBM dari Iran dan Arab Saudi, Tenabang, Glodok sampai pasar Prumpung pusat penjualan mainan anak-anak semakin kebanjiran produk produk China yang di hargai serba goceng. Dan ingat pepatah dari Kanjeng Rasulullah: tuntutlah ilmu sampai ke negeri China.*(Zaenal)

Artikel Terkait