Nasional

3 Raja Satu Panggung: Deep Purple, God Bless & Rhoma Irama (Soneta)

Oleh : Rikard Djegadut - Minggu, 12/03/2023 20:02 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Jokowi hadir diperhelatan tiga raja dalam satu panggung di kampus Muhammadiyah Solo, Jumat (10/3/2023).

Peristiwa yang pantas dikenang sebagai kangenan kebudayaan kembali mempertemukan Ahmad Albar dan Ian Gillan setelah pertemuan pertama tanggal 5 Desember 1975 di Senayan. Kala itu, Rhoma Irama hadir sebagai penonton karena penggemar berat band rock asal Inggris ini.

Rif gitar "smoke on the water" pun melengking sebagai pembuka pertunjukan! "Gila" kata penonton, mana mungkin Deep Purple main sebagai band pembuka, apalagi rasa lengkingannya agak beda.

Setelah tirai hitam turun penonton tambah semaput, karena lengkingan gitar smoke on the water keluar dari gitar buntung Garukan Rhoma Irama, Boss Soneta group.

Inilah ide gila sang promotor Anas Alimi (47) pendiri Rajawali Indonesia. Dia sengaja bikin kejutan tidak menampakkan grup Soneta di poster pertunjukan, dan meminta Rhoma Irama tandatangan untuk tidak membocorkan rahasia kepada umum termasuk ke presiden Jokowi.

Pertunjukan yang berlangsung di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta itu, Anas mempertemukan kembali God Bless dan Deep Purple setelah 50 tahun berselang.

Gimik smoke on the water dari sang raja dangdut sangat menyenangkan yang musikalitas dangdutnya sangat dipengaruhi musik rock.

Setelah intro sebentar, Rhoma langsung membawakan lagu Soneta "nafsu serakah" yang lagi trend di negeri ini. Entah tahta, entah rebutan harta demi wanita.

Selesai lagi nafsu serakah, lanjut lagu "Badai Fitnah" yang Rif gitarnya NgeRock mengingatkan pada nomor "Stormbringer"nya Deep Purple.

Soneta turun dari panggung sekitar pukul 19.45, penonton pun memberikan aplaus agak panjang. Lamat-lamat terdengar lagi Huma di atas bukit.

Satu persatu sosok God bless muncul Achmad Albar (76), Ian Antono (72), Abadi Soesman (74) dan anggota termuda drummer Fajar sastritama (52) , Donny Fatah digantikan Arya Setiadi karena Donny dalam masa penyembuhan.

Albar malam itu tampil habis-habisan ketika membawakan lagu "trauma" dan "semut hitam" yang Temponya sangat kencang.

Lagu balada "panggung sandiwara" lagu wajib yang harus ada setiap God bless manggung menutup durasi 60 menitan jatah God bless.

Kemudian vokal Ian Gillan yang menyayat menyapa penonton lewat lagu "when a Blind man cries", meskipun tangan Gillan agak gemetaran karena usia tapi suaranya masih bening dan yahud.

Deep Purple lahir 5 tahun lebih dahulu sebelum kehadiran God bless dan Soneta, wajarlah tongkrongan personilnya jauh lebih sepuh dan seperti bernampilan seperti para profesor

Jejak band rock Deep Purple menancap dalam-dalam pada industri musik di kita. Buktinya ada di pertunjukan malam itu di Solo yang dulu mereka dianggap suhu kini bisa jadi di perjalanan waktu sudah dianggap sejajar, Gillan dan kawan kawan tak lagi diantar barisan Limousine seperti tahun 1975 , melainkan Van Toyota Hiace premio yang banyak digunakan band band lokal dalam negeri.

Tiga Raja dalam satu panggung yang dihadiri presiden yang berselera rocker, yang karirnya dimulai dari Warung Solo Kemang 2012, juga dimulai dari bedah buku tentang " pemimpin berjiwa rocker". Hidup Tiga Periode, ehh Rocker.

Artikel Terkait