Bisnis

Rencana Pembentukan PalmCo dan IPO Perkuat Posisi PTPN Grup

Oleh : very - Selasa, 14/03/2023 20:18 WIB

BUMN Perkebunan. (Foto: Ant)

Jakarta, INDONEWS.ID - Rencana BUMN Perkebunan untuk membentuk PalmCo dinilai bisa memperkuat dan memperluas potensi PTPN Grup sebagai perusahaan sawit terbesar di Indonesia.

“Saya kira PTPN (Grup) pastilah berpotensi memperkuat industri sawit Indonesia karena dia punya land bank, yaitu area yang sangat luas dan kepemilikan lahan sudah lama,” ujar Ketua Bidang Luar Negeri Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan, dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (14/3).

Fadhil mengatakan, melalui konsolidasi unit-unit perkebunan dan pabrik kelapa sawit (PKS) akan menjadikan PalmCo sebagai perusahaan sawit terbesar di dalam negeri.

Dia mengatakan, salah satu keunggulan PalmCo yakni adanya lahan sawit yang sudah dikelola sejak lama dan karena itu masih bisa terus ditingkatkan tanpa pembukaan lahan baru. Karena itu, kata Fadhil, perusahaan akan jauh dari isu deforestasi.

Program hilirisasi, katanya, juga akan sangat baik dilakukan pada saat ini karena harga CPO sedang naik. Dari sisi organisasi dan manajemen, katanya, PTPN Group juga sedang dalam proses pembenahan dengan melakukan konsolidasi anak-anak usaha.

Setelah pembenahan selesai dilakukan maka semua anak usaha yang kurang efisien akan diperbaiki. Pembenahan organisasi dan perbaikan pengawasan tersebut, katanya, niscaya mendukung kinerja keuangan PalmCo, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan swasta besar lain.

“Sekarang ini PTPN banyak melakukan pembenahan. Apalagi saat ini harga CPO sedang baik. Jadi perusahaan-perusahaan yang selama ini kurang efisien sudah dibenahi, sehingga ke depan bisalah berkembang,” ujarnya.

 

Salah Satu Produsen Energi Terbarukan Terbesar

Fadhil mengatakan, komitmen pemerintah Indonesia untuk memproduksi energi terbarukan juga akan menguntungkan PalmCo dan perusahaan sawit lainnya karena pasar CPO di dalam negeri akan lebih luas.

Kata Fadhil, PTPN Group dapat menjadi salah satu produsen energi terbarukan terbesar. Apalagi, saat ini energi terbarukan yang paling berjalan adalah yang berbasis sawit.

“Penggunaan CPO untuk pangan terbatas konsumsinya, tetapi untuk industri dan bahan bakar nabati masih sangat besar. Jadi produksi energi terbarukan akan menguntungkan perusahaan sawit,” ujarnya.

Selain itu, kata Fadhil, rencana melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia juga bisa membantu meningkatkan kapasitas bisnis perusahaan tersebut. 

Fadhil menilain, rencana tersebut akan membantu meningkatkan kapasitas bisnis perusahaan.

Karena itu, jika dikelola dengan baik dan perusahaan bisa meyakinkan investor, maka sahamnya akan dapat di terima di pelaku pasar modal.

“Rencana IPO menarik. Orang akan melihat prospeknya. Investor akan melihat kinerjanya dan harus jelas arahnya ke mana. Saya kira jelas akan sangat menarik,” ujarnya. ***

 

Artikel Terkait