Nasional

Menulis Puisi Adalah Olah Diksi

Oleh : luska - Sabtu, 26/08/2023 10:30 WIB

Jakarta, INDONEWS.ID - Siapa saja boleh menulis puisi. Namun, karena ranah puisi mempunyai persyaratan khusus seperti ranah seni atau bidang ilmu lain, penulis puisi semestinya harus paham dulu permasalahan dasar ini. Memang basis puisi adalah kata-kata, tetapi tidak dengan sendirinya semua orang yang mampu berkata-kata dapat menciptakan puisi yang baik.

Multi tafsir dalam penerimaan puisi, tidak seharusnya dipakai sebagai alasan untuk “membiarkan” apa saja disebut sebagai puisi. Kalimat atau berita yang dipenggal-penggal ke dalam baris atau bait, tidak serta merta adalah sebuah puisi.

Demikian antara lain pernyataan Ibnu Wahyudi, pemuisi dan dosen di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Termasuk istilah “pemuisi” yang dipakai alih-alih “penyair”, Ibnu juga menjelaskan bahwa hal ini ada hubungannya dengan wawasan dunia puisi itu sendiri. Istilah penyair misalnya, seharusnya diberikan kepada orang-orang yang menulis “syair”, sebuah bentuk puisi berpola. Ketika orang menulis puisi, tentu yang lebih tepat adalah “pemuisi”.

Memang kata “syair” telah mengalami perluasan makna, mempunyai arti generik sebagai karya puisi. Dalam konteks ini, berlakulah masalah pengetahuan tersebut. Termasuk, kepekaan atau riset atas satu fenomena, menurut pemuisi yang telah menerbitkan kumpulan puisi lebih dari 20 buku ini, penting dilakukan agar muruah puisi terus terjaga.
Hal serupa juga dikemukakan oleh Wina Armada Sukardi dalam acara “Diskusi, Baca, dan Peluncuran Buku Jakarta dan Betawi 4: Ketika Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota” di PDS HB Jassin, Kompleks TIM, Jakarta, 24 Agustus 2023 tersebut. Sorotan kritikus film dan penulis ini berkenaan dengan masih banyaknya puisi yang bergaya prosa. Ditegaskan oleh Wina, memang ada puisi prosaik, tetapi puisi tetap berbeda dengan prosa. Ada ketentuan-ketentuan yang harus diketahui oleh siapa saja yang ingin menulis puisi, prosa, atau feature, misalnya dengan cara yang tepat.

Tentu saja, eksperimen atau revitalisasi boleh dilakukan. Hanya saja, orang-orang yang mampu melakukan penyimpangan yang baik dalam karyanya atau melaksanakan lecentia poetica, seperti dikatakan Ibnu, adalah mereka yang telah menguasai basis suatu genre atau bentuk tulisan. Tulisan jelek anak yang baru belajar menulis tentu berbeda dengan tulisan dokter yang dibuat jelek untuk tujuan khusus.

Acara tidak hanya berupa diskusi buku tetapi juga ada pembacaan puisi, baik membacakan puisi sendiri maupun membacakan puisi karya pemuisi lain. Diputar pula video gambang rancag yang menampilkan Dr. Tuti Tarwiyah Adi dan Angga Sofyan. Sam Mukhtar Chaniago, Ketua Umum Komunitas Literasi Betawi, memandu acara diskusi buku tersebut.


 

TAGS : Menulis Puisi

Artikel Terkait