Nasional

Peringati Hari Hak untuk Tahu Sedunia, KI Pusat Dorong Kaum Muda Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh : very - Jum'at, 20/10/2023 16:44 WIB

Ketua Komisi Informasi (KI) Pusat Donny Yoesgiantoro (kanan) dalam acara peringatan Hari Hak untuk Tahu Sedunia (RTKD/Right to Know Day). (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Lembaga Negara Komisi Informasi (KI) Pusat terus mendorong kaum muda di seluruh pelosok negeri agar berjalan bersama menuju Indonesia Emas 2045. 

Hal itu dikatakan Ketua Komisi Informasi (KI) Pusat Donny Yoesgiantoro bersamaan dengan peringatan Hari Hak untuk Tahu Sedunia (RTKD/Right to Know Day), menjelang Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023 mendatang.

Peringatan RTKD kali ini mengambil tema “Peluang dan Tantangan Pemuda di Era Keterbukaan Informasi Menuju Indonesia Emas”. Acara ini diisi dengan Forum Edukasi Nasional dengan melibatkan ratusan mahasiswa yang berlangsung di Hotel Pullman Podomoro Jakarta, Jumat (20/10/2023).

Donny mengajak semua Pimpinan Badan Publik (BP), khususnya Pejabat Pengelola Informasi Publik (PPID) turut mempersiapkan para pemuda melalui instumen keterbukaan informasi publik.

“Karena informasi yang benar, akurat, dan tidak menyesatkan dari PPID berguna bagi pemuda, dalam mengembangkan kapasitas pribadi dan lingkungan sosialnya, sebagaimana Pasal 28F UUD NRI 1945,” jelas Donny.

Apalagi, menurutnya, memasuki era digital dan industry 4.0, para pemuda yang lahir di era digital harus disokong kebutuhan informasinya melalui kanal-kanal digital yang mumpuni.

“Pelayanan Informasi Publik harus  beradaptasi dan berorientasi pada perkembangan teknologi dan kemajuan digitalisasi. BP bersama seluruh elemen bangsa berkewajiban memperiapkan pemuda yang berprestasi, maju, unggul, dan berwawasan global untuk untuk Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Menurutnya, harapan dan tumpuan bangsa harus diletakkan kepada pemuda karena merekalah yang berperan penting dalam semu lini, termasuk di pemerintahan. “KI Pusat bersama seluruh stake holder harus mempersiapkan pemuda melalui regulasi dan kebijakan yang meningkatkan sumber daya pemuda dan daya saing di tingkat global,” ucapnya.

Mengutip kata-kata Keith Ferrazzi “Power today, comes from sharing information, not withholding it”, Donny mengatakan, faktor utama penunjang kemajuan bangsa Indonesia ada pada keterbukaan informasi.

Donny juga menyampaikan pentingnya penetapan Hari Keterbukaan Informasi Nasional (HAKIN) yang ditetapkan sebagai hari libur nasional untuk menumbuhkan kesadaran tentang Keterbukaan Informasi Publik di Indonesia. Penetapan HAKIN secara nasional tersebut dapat mengikuti skema peringatan RTKD yang diperingati secara internasional setiap 28 September.

“Secara internasional setiap tanggal 28 September RTKD yang inisiasinya di Kota Sofia, Bulgaria. Pola HAKIN dapat mengikuti Hari Lingkungan yang diperingati setiap tanggal 5 Juni, yang inisiasinya di kota Stockholm, Swedia,” harapnya.

Wakil Ketua KI Pusat RI H Arya Sandhiyudha menambahkan bahwa Indonesia telah memiliki target capaian menuju Indonesia Emas 2045, bertepatan dengan 100 Tahun usia kemerdekaan RI.

“Modal utama Indonesia Emas adalah generasi muda sebagai aset berharga bangsa. Pemuda memiliki tanggung jawab besar dalam mempersiapkan Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera dengan mengawal pemerintahan yang bersih dan transparan,” tegas Arya di sela-sela giat RTKD itu.

Forum ini juga mengundang KI Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia dan  PPID seluruh Badan Publik yang bergabung melalui zoom ataupun melalui kanal YouTube official KI Pusat secara live.

Penanggung jawab RTKD 2023 Samrotunnajah Ismail menambahkan bahwa KI Pusat berharap diskusi publik ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi generasi muda.

Menurutnya, peringatan Hari Hak untuk Tahu se-Dunia tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik dalam mewujudkan kemajuan dan kecerdasan bangsa menghadapi era global.

Selintas ia mereview kembali bahwa peringatan Hari Hak untuk Tahu se-Dunia pertama kali dideklarasikan di Sofia, Bulgaria 28 September 2002. Sebanyak 60 Organisasi Kebebasan Informasi dari berbagai negara membentuk Jaringan Advokat Kebebasan Informasi (FOIA Network) bersatu untuk mengedepankan hak individu dalam mengakses informasi dan memperjuangkan pemerintahan yang transparan.

Menurutnya sejak 2011, setelah Indonesia memberlakukan UU 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, kampanye Hari Hak Untuk Tahu se-Dunia digelar di seluruh Indonesia baik yang diselenggarakan oleh KI Pusat dan KI Daerah serta BP bersama masyarakat luas.

Acara itu juga dihadiri oleh Komisioner Bidang ASE KI Pusat Samrotunnajah Ismail, Bidang Reglik Gede Narayana, Kelembgaan Handoko Agung Saputro, Litdok Rospita Vici Paulyn, dan PSI Syawaludin.

Forum Edukasi Nasional menghadirkan sejumlah narasumber penting yaitu Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro, Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Percepatan Inovasi dan Olahraga, Hasintya Saraswati, Direktur Kepatuhan dan SDM Bank Mandiri Agus Dwi Handaya, Kepala BLUD Jakarta Smart City Yudhistira Nugraha, Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia Sarman Simanjorang bersama Tokoh Pemuda Inspiratif Mas Anjas Pramono dipandu moderator Irwan Gurning dan Agus Wijayanto Nugroho. ***

Artikel Terkait