Gaya Hidup

Cahaya Hati Limpapeh Kenalkan kembali Budaya Minangkabau, Adakan Makan Bajamba

Oleh : rio apricianditho - Rabu, 01/11/2023 10:58 WIB

Pemred indonews.id asri Hadi yang juga putera asli Tanah Datar hadir diacara cahayo hati limpapeh, makan Bajamba di rumah Marocco ,Menteng Jakarta pusat.

Jakarta, INDONEWS.ID - Cahaya Hati Limpapeh mempersembahkan 'makan Bajamba' bertujuan mengenalkan kembali, melestarikan serta mempopulerkan budaya Minangkabau. Minangkabau dimaknai sebagai negeri adat, Minangkabau tak punya konsep kenegaraan, tapi lebih pada konsep kemasyarakatan melalui upacara tradisional yang kuat. Salah satunya adalah tradisi dan tata cara makan budaya minang, 'Makan Bajamba'.

Sumatera Barat dibagi dalam tiga kultur geografis, pesisir, daerah pantai barat, dan Minangkabau yang identik dengan kebudayaan. Dimana para wanitanya mengenakan tengkuluk sebagai pelengkap busana untuk menutup bagian kepala mereka. Minangkabau terletak di pegunungan Bukit Barisan dibagi tiga kabupaten (Luhak). Tanah Datar kabupaten tertua dan pusat kebudayaan Minangkabau, Luhak Agam, dan yang termuda Luhak 50 Koto.

Masyarakat Minangkabau menganut sistem adat, 'tak lekang oleh panas dan tak laput oleh hujan', yaitu masyarakat yang tetap baru, dan tetap terpakai. Patah tumbuh hilang berganti, adat yang berjalan sepanjang zaman.

Makan Bajamba atau makan Barapak merupakan warisan leluhur yang adalah bagian dari suatu tradisi yang menjadi petanda jati diri dan karakter dari kelompok masyarakat yang tidak dipisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Minang karena mengandung norma, aturan, dan nilai-nilai, hukum yang menjadi sistem dalam masyarakat.

Makan Bajamba adalah makan bersama dengan komunitas yang diadakan untuk melengkapi seluruh acara adat di Minangkabau, diantaranya Batagak Penghulu, Malam Ba'inai, pernikahan. Adapun tujuan Makan Bajamba adalah memupuk tali silaturahmi dan memunculkan rasa kebersamaan tanpa melihat status, menyetarakan derajat. Dalam pepatah Minangkabau diungkapkan "Duduak samo rendah, tagak samo tinggi".

Makan Bajamba diadakan di ruang terbuka dan di atas lapak (tikar) sambil lesehan, piring dan lauk pauk disusun di sebuah jamba atau dulang yang disusun mengerucut ke atas dan ditutup tudung saji dari anyaman daun enau. Lalu di atasnya ditutup dengan dalamak kain bersulam benang emas, khas Minangkabau. Karena ditutup kain inilah maka disebut Jamba.

Cahaya Hati Limpapeh adalah komunitas yang peduli akan kelestarian budaya Minangkabau dan pelestarian budaya nusantara pada umumnya. Komunitas ini bergiat melestarikan budaya Minang dengan mengenalkan kekayaan dan nilai luhur adat istiadat budaya Minangkabau ke generasi muda dan masyarakat dunia. Dengan visi dan misi mengangkat marwah dan kehormatan yang telah diturunkan leluhur kita sesuai budaya dan adat Minangkabau.
 

Artikel Terkait