Nasional

Sambut Bonus Demografi, Ditjen Pendidikan Vokasi Siapkan Dana Kompetitif dan Dana Padanan Kampus Vokasi

Oleh : very - Rabu, 19/06/2024 17:04 WIB


Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus meningkatkan kualitas pendidikan vokasi Indonesia melalui Dana Kompetitif dan Dana Padanan Kampus Vokasi.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, mengatakan program tersebut merupakan upaya institusi dalam menyambut bonus demografi Indonesia.

“Kami terus berusaha untuk mempersiapkan sejumlah inovasi dan program dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi. Salah satunya ialah Dana Kompetitif dan Dana Padanan Kampus Vokasi, yang telah kami luncurkan pada kebijakan Merdeka Belajar episode ke-11: Kampus Merdeka Vokasi,” ujarnya.

Seperti diketahui, Dana Kompetitif Vokasi awalnya difokuskan untuk membuka program SMK-D2 Jalur Cepat serta peningkatan program studi D-3 menjadi Sarjana Terapan (D-4). Namun, program ini kemudian diarahkan untuk menguatkan kelembagaan pendidikan tinggi vokasi melalui pengembangan teaching industri di politeknik.

“Melalui program ini, kami berupaya untuk meningkatkan level program lebih tinggi, sehingga kemampuan soft skills dan hard skills mahasiswa dapat lebih selaras dengan kebutuhan dunia kerja,” ujar Kiki.

Selain itu, dalam mendukung ekosistem pendidikan vokasi yang berbasis industri, Kiki juga menambahkan bahwa Ditjen Pendidikan Vokasi juga telah meluncurkan Dana Padanan Kampus Vokasi.

"Program ini dapat digunakan untuk tiga hal, yaitu Pengembangan Pusat Unggulan Teknologi, Hilirisasi Produk Riset Terapan, dan Startup Kampus Vokasi yang dibangun bersama dunia kerja. Kami melihat pengembangan pada sumber daya manusia harus dilakukan dari hulu ke hilir,” kata Kiki. 

Dalam pelaksanaannya, program Dana Padanan Kampus Vokasi tidak hanya berhasil menciptakan ekosistem pendidikan vokasi berbasis industri, tetapi juga telah melahirkan berbagai inovasi hasil kolaborasi dengan industri. Salah satunya seperti Automatic Identification System (AIS) yang dikembangkan oleh Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dengan industri.

Dengan adanya dana kompetitif dan dana padanan pendidikan vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi berharap, bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia dapat dipersiapkan dengan maksimal agar dapat memberikan manfaat dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berdaya saing dan berkualitas sebagai wujud visi Indonesia Emas 2045.

“Kami melihat kesempatan bonus demografi ini harus dipersiapkan secara maksimal agar sumber daya manusia di usia produktif dapat bersaing secara profesional saat memasuki dunia industri. Sehingga dapat menguatkan Indonesia disaat bonus demografi tersebut terjadi. Karena kami melihat, bonus demografi ini dapat menjadi sebuah janji bagi dunia untuk masa depan yang lebih cerah,” pungkas Kiki. *

Artikel Lainnya