
Jakarta, INDONEWS.ID - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mendapat sorotan positif dari dalam dan luar negeri usai menerbitkan Orange Bonds senilai Rp16 triliun. Instrumen keuangan ini digagas sebagai bagian dari upaya membangun sistem keuangan inklusif yang memberdayakan perempuan dan mendorong kesetaraan gender secara berkelanjutan.
Apresiasi atas langkah terobosan ini datang dari Danantara Indonesia. Penggunaan kata “orange” dalam nama obligasi ini merujuk pada warna ikon Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) butir ke-5 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang berfokus pada kesetaraan gender.
“Penerbitan Orange Bonds oleh PNM adalah wujud nyata dari komitmen BUMN pembiayaan ultra mikro dalam membangun sistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Danantara melalui akun Instagram resminya, Sabtu (5/7/2025).
PNM akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi senilai Rp6 triliun untuk program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), dan Rp10 triliun dari sukuk untuk Mekaar Syariah. Kedua program ini berfokus pada pemberdayaan perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro, melalui bantuan modal finansial, sosial, dan intelektual.
Penerbitan ini mendapat peringkat tertinggi dari Pefindo: idAAA untuk obligasi dan idAAAsy untuk sukuk mudharabah. Hal ini mencerminkan prospek keuangan PNM yang stabil, bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Distribusi efek dijadwalkan pada 8 Juli 2025, dengan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehari kemudian.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyebut langkah ini sebagai pionir di pasar modal Indonesia. “Instrumen surat berharga yang berfokus dalam pemberdayaan perempuan masih sangat minim. Ini merupakan yang pertama dan bentuk semangat kami menghadirkan investasi berdampak,” ujarnya dalam siaran pers, 30 Juni 2025.