Jakarta, INDONEWS.ID – Dalam rangka perayaan HUT Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia dan memberi edukasi kepada masyarakat untuk menanamkan semangat cinta, bangga dan paham mengenai Uang Rupiah, Bank Indonesia menggelar acara Festival Rupiah Berdaulat (FEBRI).
Acara tersebut dilaksanakan pada Jumat (15/8) hingga Minggu (17/8) mulai pukul 09.00 sampai pukul 18.00 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta. Tema yang dipilih dalam acara ini yakni ”Sinergi Erat Menjaga Rupiah Berdaulat”.

FEBRI diisi dengan kegiatan showcasing (pameran) uang, talkshow, lomba dan berbagai kegitan menarik lainnya. Selain itu, acara juga diisi beragam pemainanan interaktif, dan edukatif, serta layanan penukaran uang logam Rupiah dan Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun RI.

Hadir keluarga Pahlawan Nasional yang gambarnya tertera di uang kertas rupiah antara lain putri Proklamator Bung Hatta, Prof. Meutia Farida Hatta, putri dan cucu Ir. H. Djuanda Noorwati Djuanda dan Ismeth Wibowo, cucu Mohammad Hoesni Thamrin, Diennaryati Tjokrosuprihatono dan Sani, cucu Dr. G.S.S.J Ratulangi, Maja, wakil keluarga Frans Kaisiepo, wakil keluarga Dr. K.H. Idham Chalid.

Gubernur Bank Indonewsia (BI) Perry Warjiyo memberikan sambutan secara daring. Turut hadir Deputi Gubernur BI Ricky Perdana Gozali, Sekum Botasupal Brigjen Pol. Murbani Budi Pitono, Dirjen Perhubungan Laut Muhammad Masyhud, Direktur Eksekutif BI, Junanto Herdiawan, Wignyo Rahadi, Desainer dan Pelestari Wastra Indonesia.
Selain itu, hadir pula Kasubdit MUSP Bareskrim Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, Kepala DPU BI, Anwar Bashori, Dirjen Pemeriksaan Keuangan Negara 2 BPK Dr. Nelson Ambarita, Dirjen Guru, Tenaga Kependidikan dan pendidikan guru Prof. Dr. Nunuk Suryani, Kepala Badan Standar, kompetensi dan asesmen pendidikan, Prof. Dr. Toni Toharudin, Kabag Rorenminops Brimob, Brigjen Pol Pradah Pinunjul dll.

Usai pembukaan, rangkaian acara dilanjutkan dengan Dialog Kebangsaan yang menghadirkan sejumlah tokoh, antara lain Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI M. Anwar Bashori.
Ada perwakilan Keluarga Pahlawan Nasional yakni Dra. Diennaryati Tjokrosuprihatono, yang merupakan cucu dari Pahlawan Nasional Indonesia Husni Thamrin.

Kemudian ada juga desainer sekaligus pelestari wastra Indonesia Wignyo Rahadi, dan Sekretaris Umum Botasupal Brigjen Pol. Murbani Budi Pitono. Acara dialog dipandu Direktur Eksekutif BI Junanto Herdiawan yang membuat suasana diskusi hangat dan inspiratif.
Dalam dialog tersebut, Diennaryati mengajak masyarakat menumbuhkan rasa cinta pada bangsa dan rupiah. “Tanpa cinta, kita tak mau berbuat apa-apa. Dengan cinta, kita bisa berbuat banyak sekali untuk bangsa ini,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa kemerdekaan Indonesia diraih dengan perjuangan, bukan pemberian. “Jagalah dan cintailah rupiah sebagai sumber kedaulatan kita. Rupiah adalah kebanggaan dan simbol persatuan yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia,” katanya.
Senada dengan itu, Wignyo Rahadi menekankan pentingnya peran generasi muda untuk membangun bangsa lewat karya positif. “Kita tidak bisa hanya berpikir untuk keren sendiri, tetapi juga harus mengembangkan karya dalam rangka membangun Indonesia,” ujarnya.

Ia mencontohkan kiprah Dra. Diennaryati saat menjadi Duta Besar RI di Ekuador yang selalu mengenakan busana khas nusantara sebagai bentuk promosi budaya.
Bank Indonesia berharap FERBI 2025 dapat menjadi ajang bagi masyarakat untuk semakin bangga menggunakan rupiah dan menumbuhkan kesadaran menjaga persatuan bangsa.
Seperti diketahui, uang kertas Indonesia yang bernilai Rp50.000 meraih peringkat 2 terbaik dunia pada November 2024 lalu.
Uang Kertas Rp50.000 Indonesia berhasil meraih peringkat ke-2 dalam kategori World`s Most Secure Currencies: The Hardest Banknotes to Counterfeit. Penghargaan ini didasarkan pada penilaian BestBrokers yang dimuat dalam artikel Currency News edisi November 2024.

BestBrokers adalah lembaga independen yang fokus pada analisis dan pemeringkatan financial trading platform serta terkait mata uang dunia.
Dalam laporan terbarunya, BestBrokers menganalisis 39 mata uang paling sering diperdagangkan di dunia pada tahun 2022. Lembaga itu menilai uang kertas dari setiap negara berdasarkan jumlah anti-counterfeiting features (fitur keamanan anti pemalsuan uang).
Dalam penilaian ini, uang kertas rupiah Indonesia berada di peringkat ke-2 setelah Swiss (100 Franc), dan di atas Euro (€50), Australian Dollar (A$50), serta Zloty Polandia (200 Zloty).
Peringkat ini merupakan pengakuan internasional atas keunggulan desain dan teknologi keamanan uang kertas Indonesia, hasil kerja keras kolaborasi antara Bank Indonesia dan Perum Peruri. *