Putri pertama Jenderal AH Nasution. (Indonews.id/Luska)
Jakarta, INDONEWS.ID - Peristiwa mengenaskan G30S PKI telah 52 tahun berlalu para keluarga korban memang tidak bisa, namun hingga kini tragedi memilukan itu tetap terasa disanubari masyarakat Indonesia khususnya para keluarga tujuh pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa tersebut.
Herdrianti Sahara Nasution atau yang sering disapa Yanti, anak almarhum Jenderal AH Nasution mengaku sudah memaafkan peristiwa yang menimpa ayahnya terkait G30S PKI.
Yanti dan keluarga besarnya juga tidak menaruh dendam atas peristiwa tersebut kepada keluarga senior politik PKI Dipa Nusantara (DN) Aidit.
" Kebetulan ibu saya (Johana Sunarti) orang sosial. Jadi orang tua saya sudah memaafkan," kata Herdrianti Sahara Nasution saat ditemui di Museum Jenderal AH Nasution, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/9/2017).
Yantipun kembali mengenang adiknya (Ade Irma Nasution) yang tertembak oleh pasukan Tjakrabirawa, walaupun sempat dirawat, lanjut Yanti, adiknya tetap tidak bisa diselamatkan.
Ditambahkan Yanti, walaupun keluarganya korban keganasan dari DN Aidit, ibunya Johana Sunarti sempat membiayai anak dari DN Aidit.
"Saya pernah lihat ibu membiayai anaknya (DN Aidit)," kata Yanti.
Pada setiap peringatan G30S PKI, Yanti selalu berziarah ke makam AH Nasution dan Johana Sunarti, serta adiknya Ade Irma. "Ya ziarah ke makam Ayah dan Ibu, nanti 6 Oktober ke adik saya (Ade Irma)," pungkasnya.(Lka)