INDONEWS.ID

  • Sabtu, 19/05/2018 15:29 WIB
  • Yudi : Deradikalisasi Harus Gandeng Tokoh Agama

  • Oleh :
    • luska
Yudi : Deradikalisasi Harus Gandeng Tokoh Agama
Diskusi polemik mengenai RUU Anti-terorisme di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/5/2018).(INdonews.id/Luska)

Jakarta, INDONEWS.ID - Mantan narapidana teroris, Yudi Zulfachri, menilai program deradikalisasi yang dilakukan pemerintah hanya sampai pada tahap upaya mengubah perilaku dari radikal menjadi tidak radikal. Tidak sampai pada tahap mencabut ideologi radikal yang sudah tertanam.

"Ini yang saya alami sendiri, bagaimana saya lulusan STPDN, telah ditanamkan ideologi nasionalisme, kebangsaan 4 tahun. Tapi akhirnya keluar dari PNS dan masuk kelompok teroris. Kenapa? Karena ada ideologi lain yang masuk," kata Yudi dalam diskusi Polemik RUU Anti-terorisme, di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/5/2018).

Baca juga : Waspadai Pihak-Pihak yang Benturkan Konsep Negara Pancasila dengan Agama

Teori deradikalisasi ini, lanjut Yudi, adalah untuk memodernisasi paham radikal, tapi praktiknya itu lebih banyak dengan bantuan wirausaha dan lain-lain. Ideologi tidak pernah disentuh. Akhirnya beberapa kali kejadian di Poso, berikan bantuan puluhan juta, tapi terulang lagi.

Yudi, menyimpulkan untuk keluar dari paham radikal atau terorisme. Pemerintah harus bisa menggandeng pihak-pihak dari kalangan agama untuk meluruskan pemikiran orang yang telah terpapar paham terorisme.

Baca juga : Kawal Pemerintahan Baru, Tokoh Lintas Agama: Jika Ada Kurang-kurangnya Kita Perbaiki

"Untuk memodernisasi, harus menggunakan pihak-pihak yang dianggap mereka pihak mereka. Tidak bisa BNPT datang, memodernisasi, pasti ditolak. Saya waktu itu yang memodernisasi pemahaman saya Ustaz Al Imron. Keterlibatan ormas Islam itu sangat diperlukan,"imbuhnya.(Lka)

Baca juga : Semangat Kartini dalam Konteks Kebangsaan dan Keagamaan Moderen
Artikel Terkait
Waspadai Pihak-Pihak yang Benturkan Konsep Negara Pancasila dengan Agama
Kawal Pemerintahan Baru, Tokoh Lintas Agama: Jika Ada Kurang-kurangnya Kita Perbaiki
Semangat Kartini dalam Konteks Kebangsaan dan Keagamaan Moderen
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas