INDONEWS.ID

  • Sabtu, 20/04/2019 22:40 WIB
  • TKN Ungkap Kebohongan Klaim Kemenangan Prabowo di Lampung

  • Oleh :
    • very
TKN Ungkap Kebohongan Klaim Kemenangan Prabowo di Lampung
Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma`ruf Amin, Lukman Edy. (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Ma`ruf Amin, Lukman Edy, membongkar kebohongan data tim Prabowo di provinsi Lampung.

Menurut hasil Quick Count yang dipublikasikan oleh lembaga survei kredibel SMRC, LSI Denny JA, dan Charta Politika, pasangan calon nomor urut 01, atau Jokowi – Ma`ruf Amin unggul dengan angka 57,75 persen, 58,1 persen dan 57,93 persen.

Baca juga : JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim

Angka ini tidak begitu jauh berbeda dengan hasil exit poll dan real count dari tim internal paslon 01, yang menunjukkan kemenangan di 57,67 persen dan 59,79 persen.

Angka real count  57,67 persen didapat dari tabulasi internal 49,63 persen suara dari total seluruh TPS yang ada di provinsi Lampung.

Baca juga : Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia

Berbeda dengan data Quick Count ketiga lembaga survei tersebut, tim internal paslon 02 menyebutkan di Provinsi Lampung Prabowo – Sandiaga menang dengan angka 59.09 persen, dan Jokowi – Ma`ruf hanya mendapat 40,91 persen suara.

Setelah ditelusuri, data real count dari tim internal pasangan calon Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ternyata hanya didapat dari 30 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Baca juga : Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem

Adapun jumlah TPS di Lampung terhitung sebanyak 26.265, menurut data dari Komisi Pemilihan Umum.

"Ini merupakan kebohongan. Publik harus tahu bagaimana mereka merekayasa kebohongan untuk mempengaruhi publik," kata Lukman Edi

"Bagaimana mungkin hasil suara hanya dari 30 TPS dijadikan dasar?," lanjut Lukman.

Ketua TKN Erick Thohir mengingatkan publik jangan terprovokasi atas klaim yang tidak berdasarkan data akurat. Hal ini dikhawatirkan mengakibatkan informasi simpang siur yang menyesatkan publik.

"Silakan bandingkan nanti angka tersebut dengan angka perhitungan dari KPU. Kami yakin data kami tidak akan jauh berbeda dengan hasil KPU," kata Erick. (Very)

Artikel Terkait
JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim
Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia
Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem
Artikel Terkini
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Puspen Kemendagri Berharap Masyarakat Luas Paham Moderasi Beragama
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas