INDONEWS.ID

  • Minggu, 21/07/2019 22:30 WIB
  • Pilpres 2024 Bukan Pilpres Biasa

  • Oleh :
    • very
Pilpres 2024 Bukan Pilpres Biasa
Atmonobudi S, guru besar Universitas Kristen Indonesia. (Foto: Ist)

Oleh: Atmonobudi S *)

Pilpres 2024 akan menjadi Pilpres yang sangat berat ....

Baca juga : JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim

Rakyat Indonesia pernah merasakan kepemimpinan yang luar biasa dalam membangun infrastruktur, transportasi, BBM satu harga, dana desa yang mampu membangkitkan ekonomi masyarakat desa,  membubarkan Petral, dll.

Dan itu semua itu dirasakan di provinsi-provinsi dan di pulau-pulau terpencil serta terluar di Indonesia.

Baca juga : Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia

Harga diri dan rasa percaya diri rakyat Indonesia semakin meningkat. Dunia ikut merasakan perubahan bangsa dan negara kita di bawah pimpinannya dan mengaguminya.

Masyarakat Jakarta pernah mengalami dipimpin seorang Ahok yang banyak mengubah Jakarta dengan pembangunan-pembangunanya yang luar biasa, termasuk memanusiakan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dengan memindahkan mereka ke rumah yang lebih layak.

Baca juga : Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem

Sayangnya dia gagal akibat kita salah pilih, karena kita mengabaikan kriteria dan track record seorang calon Gubernur.

Semua tadi membuka mata kita semua tentang kriteria Presiden 2024, karena kita pernah merasakan kepemimpinan presiden kita saat ini yang too good to be true.

Kriteria calon Presiden di Pilpres 2024 menjadi semakin penting demi kemajuan Indonesia.

Akankah kita melakukan gambling dengan memilih Capres yang belum terbukti track recordnya?

Akankah kita memilih Capres yang pandai berpidato, tetapi “never get the things done?”

Kita harus mulai mencermati kriteria harapan kita semua di periode Pak Jokowi ini dan mencermati calon-calon yang tepat untuk melanjutkan pembangunan bangsa kita, secara fisik dan mental.

Seekor keledai tidak akan terpeleset kembali pada lubang yang sana. Mengapa kita harus mengulanginya?

 

Viva Indonesia !!!

NKRI harga mati !!!

Pancasila  adalah denyut jantungku !!!

Bhinneka Tunggal Ika adalah semoboyanku !!!

*) Atmonobudi S. adalah guru besar di Universitas Kristen Indonesia

Artikel Terkait
JK Negarawan Luwes dan Selalu Menjaga Tali Silaturahim
Kartelisasi Politik dan Masa Depan Demokrasi Indonesia
Jubir Presiden Pastikan Jokowi Hadiri Penutupan Kongres Partai Nasdem
Artikel Terkini
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Puspen Kemendagri Berharap Masyarakat Luas Paham Moderasi Beragama
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas