INDONEWS.ID

  • Kamis, 05/03/2020 15:45 WIB
  • Penanganan dan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Harus Dilakukan dengan Meningkatkan Kerjasama antar Negara

  • Oleh :
    • hendro
Penanganan dan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Harus Dilakukan dengan Meningkatkan Kerjasama antar Negara
Kepala BNN, Deputi Pencegahan BNN Irjen Pol Anjan Pramuka, SH., M.Hum.  

Jakarta, INDONEWS.ID -  Hari ke-2 Kamis (5/3/20200) pelaksanaan konferensi dan pameran Homeland Security (HLS) Indonesia di Jakarta Convention Center, yang bertujuan untuk memberikan wawasan, strategi dan inovasi alat keamanan. BNN mendapat kesempatan sebagai pembicara pada sesi ke-2 dengan tema “TACKLING THE ILLEGAL DRUG SMUGGLING IN SOUTHEAST ASIA” mewakili Kepala BNN, Deputi Pencegahan BNN Irjen Pol Anjan Pramuka, SH., M.Hum.  

Jenderal Bintang 2 yang sering mengikuti Pertemuan Internasional di bidang penanganan masalah narkoba didunia ini mengawali paparannya dengan memberikan informasi  tentang pola penangangan masalah narkoba dengan upaya menekan  demand agar faktor supply nya berkurang.   Dijelaskan juga bahwa Indonesia secara aktif berpartisipasi dalam upaya negara  bersama  negara tetangga  perang melawan narkoba.

Baca juga : BNPP Bersama K/L Susun Bahan Masukan Renaksi Tahun 2025 Terkait Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Laut

 Salah satunya  adalah upaya bersama di antara banyak negara dan melakukan kolaborasi dan kerja sama yang menjadi  suatu keharusan. Contohnya dalam Satuan Tugas Pelarutan Pelabuhan ASEAN (ASITF) Indonesia mengambil peran sebagai Sekretariat untuk ASITF. Indonesia juga merupakan anggota aktif Satuan Tugas Interdiksi Bandara ASEAN (AAITF). Negara-negara Anggota ASEAN bertukar informasi melalui saluran ini dan bertemu secara berkala untuk memperbaharui dan membahas masalah-masalah narkoba saat ini.

Dalam memberikan gambaran rute peredaran narkoba ke Indonesia, juga dipaparkan bahwa Indonesia merupakan salah satu anggota pendukung Prakarsa Mekong Aman. Indonesia sepenuhnya mendukung upaya untuk mengatasi masalah di wilayah regional Mekong

Baca juga : Raih Juara Dua "SPM Awards 2024", Pj Bupati Karanganyar: Tujuan Kami Bukan Penghargaan, Ini Hanya Bonus

Anjan Pramuka juga menyampaikan data UNODC pada UNODC Report 2019 yang menangani narkoba di dunia bahwa Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba Dunia Pada tahun 2017, diperkirakan 271 juta orang di seluruh dunia yang berusia 15-64 tahun telah menggunakan narkoba setidaknya satu kali pada tahun sebelumnya (kisaran: 201 juta hingga 341 juta).

 Pada data nasional di Indonesia Prevalensi penyalahgunaan narkoba dari tahun 2011 hingga 2019 telah menurun secara signifikan. Menurut data prevalensi nasional pada tahun 2019, ada penurunan sekitar 0,6% dari 4,53 juta orang (2,40%) menjadi 3,41 juta orang (1,80%).  Hampir satu juta orang di Indonesia berhasil diselamatkan dari pengaruh narkotika.

Baca juga : Menteri ATR/Kepala BPN Lakukan Peninjauan ke STPN untuk Menyapa Langsung Seluruh Taruna dan Taruni

Melihat kondisi tersebut maka BNN khususnya di Deputi Bidang Pencegahan mempunyai Program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) yang berfungsi tidak hanya untuk menekan penurunan angka prevalensi juga membantu BNN untuk mengawasi masuknya narkoba dari desa khususnya yang berada di pinggir pantai. 

Permasalahan Narkoba tidak dapat diselesaikan secara sendiri-sendiri, baik negara maupun lembaga atau instansi pemerintah.  Oleh karenanya telah ada Inpres no 6 tahun 2018  yang mengajak seluruh instansi harus bersinergi untuk mengkampanyekan P4GN.

Anjan Pramuka berpendapat bahwa adanya teknologi saat ini, menyebabkan informasi transaksi narkoba di Indonesia mudah terlewat begitu saja, dan hal tersebut merupakan Ancamaan kedepanannya dimana teknologi informasi (cyber) terhadap penyalahgunaan narkoba salah satunya dark web yang begitu sulit untuk dimatikan dan diretas karena IP yang tidak terdeteksi.

Pada saat ini jenis narkoba yang banyak diperdagangkan adalah jenis NPS (New Psychoactive Substances) yang diciptakan oleh jaringan dimana efeknya 13 kali lebih hebat dan kandungannya,  dan saat ini sudah ada 892 jenis NPS di dunia.

Peredaran gelap mendukung peredaran narkoba dengan Jalur laut menjadi 80% sebagai penyumbang bagi penyelundupan narkoba ke Indonesia, dan memanfaatkan Golden Triangel sebagai Jalur transaksi terbesar sehingga begitu sulit untuk mengamati bahkan sampai ke pulau terkecil di Indonesia.

Anjan Pramuka berharap Indonesia dapat Menghentikan perdagangan narkoba baik dari luar negeri, baik sebagai wilayah transit, ataupun produksi di dalam negeri.  Oleh karenanya forum semacam ini dapat mengatasi perkembangan kejahatan di era globalisasi yang cukupo pesat dan harus ada upaya antisipasi maksimal dari setiap negara untuk melindungi setiap warga negaranya.

Artikel Terkait
BNPP Bersama K/L Susun Bahan Masukan Renaksi Tahun 2025 Terkait Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Laut
Raih Juara Dua "SPM Awards 2024", Pj Bupati Karanganyar: Tujuan Kami Bukan Penghargaan, Ini Hanya Bonus
Menteri ATR/Kepala BPN Lakukan Peninjauan ke STPN untuk Menyapa Langsung Seluruh Taruna dan Taruni
Artikel Terkini
BNPP Bersama K/L Susun Bahan Masukan Renaksi Tahun 2025 Terkait Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Laut
Raih Juara Dua "SPM Awards 2024", Pj Bupati Karanganyar: Tujuan Kami Bukan Penghargaan, Ini Hanya Bonus
Ini 5 Fitur Unggulan iPhone 15 Pro Max yang Perlu Anda Ketahui
Pj Bupati Maybrat hadiri Gala Dinner Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024
Menteri ATR/Kepala BPN Lakukan Peninjauan ke STPN untuk Menyapa Langsung Seluruh Taruna dan Taruni
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas