INDONEWS.ID

  • Kamis, 25/06/2020 20:59 WIB
  • Basarnas Banten Hentikan Pencarian 7 Nelayan Tenggelam di Perairan Selat Sunda

  • Oleh :
    • Ronald
Basarnas Banten Hentikan Pencarian 7 Nelayan Tenggelam di Perairan Selat Sunda
Tim Basarnas Banten memutuskan untuk menghentikan proses pencarian tujuh nelayan KM Puspita Jaya yang tenggelam dihantam ombak di Teluk Labuan Pandeglang, Kamis (28/6/2020). (Foto : Ist)

Banten, INDONEWS.ID -Tim Basarnas Banten memutuskan untuk menghentikan proses pencarian tujuh nelayan KM Puspita Jaya yang tenggelam dihantam ombak di Teluk Labuan Pandeglang, Kamis (28/6/2020). Ketujuh nelayan itu hingga hari ketujuh pencarian sejak Kamis (18/6/2020) belum ditemukan.

Meski pencarian ketujuh nelayan yang diketahui bernama Jamal (25), Sancan (35), Rasmin (30), Tastirah (50), Suri (50), Boler (30) dan Joni (30) itu dihentikan, namun proses pemantauan tetap dilakukan.

Baca juga : Basarnas Sebut Ada Palung Laut Di Area Hilangnya WNA Di Pulau Sangiang

"Kami menghentikan pencarian itu, namun tetap dilakukan pemantauan," kata Kepala Basarnas Banten, Zaenal Arifin saat dikonfirmasi, Kamis (25/6/2020).

Pencarian terhadap tujuh nelayan tersebut dilakukan tim SAR gabungan dengan menyisir perairan sekitar Ujung Kulon, Sumur, Pulau Panaitan, Pulau Rakata, Anyer hingga Pulau Sangiang. Kemudian, pihaknya juga akan melakukan kordinasi dengan kantor SAR yang ada di pesisir barat Sumatera untuk membantu memantau.

"Kantor SAR yang ada di pesisir barat Sumatera, Bengkulu, Mentawai dan Padang kami juga minta dilakukan pemantauan," jelasnya.

Selain itu, pencarian di Kota Agung, Tanjung Belimbing di bagian selatan Lampung, dan Kota Jawa, Bengkunat di Pesisir Barat. Namun, ketujuh nelayan tersebut hingga hari ketujuh belum ditemukan sehingga pencarian dihentikan, tetapi dilanjutkan dengan pemantauan.

Apabila, nelayan menemukan mayat mengambang di sekitar Perairan Selat Sunda maka diminta segera melapor ke Basarnas.

Selama ini, Tim SAR Gabungan mengalami kesulitan pencarian ketujuh nelayan tersebut karena cuaca buruk disertai gelombang tinggi dan angin kencang.

Disamping itu juga arus telah menyeret ketujuh nelayan dari lokasi tempat kejadian perkara (TKP) ke lokasi lain.

Sehingga, lanjut Zaenal, pada saat ditemukan tanda-tanda baru atau ditemukan korban bisa di buka kembali operasi. Untuk keluarga para korban, pihaknya sudah diberikan penjelasan dan pengertian.

"Ke keluarga sudah komunikasi, umumnya kita sampaikan bahwa sesuai dengan SOP Basarnas bahwa pencarian tetap dilaksanakan pemantauan, keluarga mengerti," ujarnya.

"Kami besok malam akan mengundang keluarga nelayan yang hilang untuk penghentian pencarian karena standar operasi (SOP) yang dilakukan tim SAR selama tujuh hari sudah dilaksanakan," katanya.

Berdasarkan data Basarnas sebanyak tujuh orang nelayan KM Puspita Jaya dinyatakan hilang akibat kapalnya diterjang ombak hingga tenggelam pada Kamis (18/6), dan pencarian korban tersebut masih dilakukan dengan menyisir di sekitar perairan Selat Sunda. (rnl)

Artikel Terkait
Basarnas Sebut Ada Palung Laut Di Area Hilangnya WNA Di Pulau Sangiang
Artikel Terkini
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas