INDONEWS.ID

  • Rabu, 23/12/2020 12:55 WIB
  • Wury Maruf Amin : Pentingnya Ibu Tangguh Hadapi Masa Pandemi Pada Peringatan Hari Ibu Mitra Seni Indonesia

  • Oleh :
    • luska
Wury Maruf Amin : Pentingnya Ibu Tangguh Hadapi Masa Pandemi Pada Peringatan Hari Ibu Mitra Seni Indonesia
Wury Ma’ruf Amin : Pentingnya Ibu Tangguh Hadapi Masa Pandemi Pada Peringatan Hari Ibu -Mitra Seni Indonesia (MSI)

Jakarta, INDONEWS.ID -  Pada Acara Peringatan Hari Ibu tahun 2020 yang digelar Mitra Seni Indonesia pada tanggal 23 Desember 2020 secara virtual, isteri Wakil Presiden Republik Indonesia, ibu Wury Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa pada masa Pandemi Covid 19 ini, kita dihadapkan pada kondisi yang sangat sulit, terkait dengan masalah kesehatan yang berdampak pada aspek sosial dan ekonomi yang dialami hampir seluruh negara di dunia.

Lebih lanjut Ibu Wury Ma’ruf Amin menyampaikan dalam situasi sulit masa Pandemi ini seorang ibu dituntut dapat berperan ganda, selain mengelola ekonomi keluarga, menjaga kesehatan keluarga, seorang ibu juga harus dapat berperan sebagai pengajar bagi anak-anaknya.

Baca juga : Kementerian PPPA Beri Apresiasi Para Tokoh Perempuan Penerima Penghargaan Seni dan Budaya MSI

Untuk itu dibutuhkan ibu tangguh yang dapat mengatasi segala permasalahan yang terjadi baik di lingkungan keluarga maupun pada lingkungan sosial lebih luas. Karena itu saya menilai Tema yang dipilih yaitu "Ibu Tangguh Hadapi Masa Pandemi" sangat sesuai, tegas Ibu Wury.

Pada kesempatan itu ibu Wury Ma’ruf Amin juga menyampaikan apresiasinya kepada Mitra Seni Indonesia, yang pada masa Pandemi ini telah berhasil menyelenggarakan Pagelaran Amal Ludruk secara virtual dan hasil pagelaran tersebut disalurkan untuk membantu para pelaku seni dan menggerakan kembali kelompok seni panggung tradisional lainnya yang terdampak Pandemi Covid 19 ini.
 

Baca juga : Di Peringatan Hari Ibu 2023, PNM Berhasil Fasilitasi 1 Juta Sertifikat NIB untuk Nasabah

Ibu Wury juga berharap agar Mitra Seni Indonesia dapat terus berupaya mengembangkan kegiatannya dalam berbagai bidang seni dan budaya mulai dari seni kuliner, seni kerajinan , hingga seni pertunjukan tradisional, yang pada akhirnya dapat mendukung Perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia.

Pada kesempatan itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan dari segi sumber daya manusia, perempuan mengisi hampir
setengah dari populasi Indonesia.

Baca juga : Pj Bupati Maybrat Hadiri Kegiatan Puncak Hari Ibu ke-95 dan Ibadah Natal di Maybrat

Sebagai SDM yang berharga, Konstitusi negara RI telah menjamin kesetaraan antara perempuan dan laki laki. Walaupun demikian kenyataannya perempuan masih tertinggal dalam banyak hal , bahkan rentan mengalami kekerasan serta perlakuan salah lainnya, tegas Menteri PPPA. Menurut Menteri PPPA ketertinggalan ini terjadi
bukan karena perempuan lemah, bahkan jelas bahwa perempuan merupakan kekuatan bangsa.

Hal ini terjadi karena konstruksi sosial menempatkan perempuan pada posisi yang lebih rendah dibanding laki laki.

Menteri PPPA berharap agar masalah ini perlu diperhatikan dengan lebih serius, apalagi masa krisis telah memperdalam jurang ketidak setaraan yang telah ada sebelumnya.

Ditegaskan Menteri upaya kesetaraan gender harus selalu digelorakan, sehingga SDM bangsa kita mencapai titik maksimal dan pada akhirnya tercipta Indonesia yang maju.

Menteri PPPA juga menyampaikan apresiasi kepada Mitra Seni Indonesia, yang telah memberikan karya nyata bagi pemberdayaan perempuan Indonesia, melalui pelestarian seni dan budaya, kebhinekaan yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia.

Sementara itu Ketua Umum Mitra Seni Indonesia (MSI) Sari Ramdani mengatakan bahwa Mitra Seni Indonesia dalam masa Pandemi ini telah berhasil melaksanakan Pergelaran Amal Ludruk secara virtual, dengan mengangkat kesenian tradisional asal Jawa Timur yang terdampak oleh Pandemi Covid 19. Hasil dari Pagelaran Amal tersebut, disalurkan untuk membantu para pelaku seni dan menggerakan seni pertunjukan tradisional lainnya yang terhenti aktivitasnya , demikian dikemukakan Sari Ramdani. Lebih lanjut Sari Ramdani mengatakan bahwa MSI juga menyelenggarakan bakti sosial untuk memberikan bantuan alat kesehatan dan APD kepada
beberapa rumah sakit di Jakarta maupundi daerah lainnya.

Sementara itu Ketua Dewan Pembina Mitra Seni Indonesia, Sri Harmoko mengatakan Mitra Seni Indonesia merupakan wadah perkumpulan seni budaya yang bersifat nirlaba dan non politik, berupaya untuk terus melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional Indonesia.

Sri Harmoko meminta kepada seluruh pengurus dan anggotanya untuk dapat beradaptasi untuk menggunakan teknologi / perangkat elektronik, agar tetap dapat menjalankan aktifitasnya. Walaupun anggota Mitra Seni Indonesia, sebagian besar berusia diatas 50 tahun, namun kita harus tetap semangat untuk berkarya dan beraktivitas, agar dapat membantu sesama, kelompok seni maupun pelaku seni yang terdampak Covid 19, demikian disampaikan Sri Harmoko.

Dalam peringatan Hari Ibu ini, Mitra Seni Indonesia memberikan penghargaan tertinggi kepada penggiat seni perempuan dan penyanyi legendaris Indonesia Titiek Puspa yang telah 68 tahun
berprestasi dalam mengembangkan seni musik Indonesia dan sekaligus menjalankan perannya sebagai ibu bagi keluarganya. Penyerahan penghargaan tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan

pada Acara Hari Ibu dipergelarkan kegiatan pelatihan daring ibu-Ibu Mitra Seni Indonesia, meliputi Paduan Suara Seruni, Paduan Suara Melati dan Group Vokal Amarilis, yang akan mempersembahkan Tribute kepada Titiek Puspa, dengan membawakan beberapa lagu karya Titiek Puspa secara medley.

Selain itu juga diselenggarakan Lomba Penulisan Puisi dengan tema “Ibu “yang diikuti 60 peserta anggota MSI yang menghasilkan 111 karya puisi. Dewan juri diketuai oleh Prof. Eka Budianta dengan anggota anggota Prof .DR Toety Herati Rooseno dan Sastrawan Ibnu Wahyudi.

Hari Ibu di Indonesia diperingati secara Nasional setiap tanggal 22 Desember, ditetapkan berdasarkan Dekrit No 316 Tahun 1959 oleh Presiden RI pertama Ir Soekarno. Peringatan Hari Ibu ini ditetapksn sesuai tanggal pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama tanggal 22-25 Desember 1928. Hari Ibu diperingati setiap tahun sebagai bentuk penghargaan kepada perjuangan perempuan Indonesia dari masa ke masa.

Kongres perempuan pertama tahun 1928 menandai tonggak perjuangan perempuan Indonesia yang berperan dalam setiap derap pembangunan bangsa Indonesia.

Sekilas mengenai Mitra Seni Indonesia (MSI) Mitra Seni Indonesia (MSI) adalah perkumpulan yang bersifat nirlaba dan non politik dan
berbadan hukum. MSI didirikan pada tanggal 9 Agustus 2007.

MSI merupakan wadah bagi pemerhati atau pencinta dan pelaku seni untuk bersama2 mengembangkan talenta dalam berkesenian.
Mitra Seni Indonesia didirikan oleh Ir.Sanyoto Sastrowardoyo (alm), ibu Susrinah Sanyoto dan Ibu Sri Harmoko. Saat ini anggota MSI berjumlah 856 orang.

Mitra Seni Indonesia memiliki berbagai kelompok pelatihan diantaranya angklung, arumba, kolintang dan tangklung, paduan suara, seni lukis, karawitan, tari tradisional, line dance, olah
vokal dan terbuka bagi masyarakat yang mencintai seni. (Lka)

Artikel Terkait
Kementerian PPPA Beri Apresiasi Para Tokoh Perempuan Penerima Penghargaan Seni dan Budaya MSI
Di Peringatan Hari Ibu 2023, PNM Berhasil Fasilitasi 1 Juta Sertifikat NIB untuk Nasabah
Pj Bupati Maybrat Hadiri Kegiatan Puncak Hari Ibu ke-95 dan Ibadah Natal di Maybrat
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas