INDONEWS.ID

  • Jum'at, 12/02/2021 23:01 WIB
  • Mendikbud Dorong Sekolah di Papua Barat Gabung Jadi Sekolah Penggerak

  • Oleh :
    • Mancik
Mendikbud Dorong Sekolah di Papua Barat Gabung Jadi Sekolah Penggerak
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim.(Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pendaftaran Program Sekolah Penggerak yang merupakan salah satu program prioritas Kemendikbud akan berakhir pada 6 Maret 2021 mendatang. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengingatkan sekolah agar segera mendaftar.

Mendikbud mengatakan, program Sekolah Penggerak merupakan kesempatan bagi sekolah untuk melakukan transformasi intensif dalam jangka waktu tiga tahun. Namun, Mendikbud mengingatkan proses menjadi Sekolah Penggerak bukan hal yang mudah.

Baca juga : Yayasan Trisakti Minta Pemerintah Hentikan Upaya Pengambilalihan, Hormati Putusan Pengadilan

"Karena ada intervensi dari kepala sekolah, guru, dan orang tua. Proses kurikulum juga ada perubahan, proses pembelajaran berubah, dan pendampingan guru juga berubah," terang Mendikbud saat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Papua Barat, Kamis (11/02/2021) kemarin.

Lebih lanjut Mendikbud menerangkan, hanya sekolah yang benar-benar siap dan memiliki kemauan kuat untuk melakukan lompatan yang diharapkan mendaftar dalam program ini.

"Kalau mau kerja keras untuk menjadi inspirasi perubahan di dalam daerah masing-masing, mari ikut bergabung," kata Mendikbud.

Baca juga : Kemendikbud Ristek Dorong Budaya Hidup Berkelanjutan dalam G20 Culture

"Ini tugas yang berat, tapi kalau berhasil, dampak terhadap murid dan sekolah akan luar biasa," sambungnya.

Untuk angkatan pertama, Sekolah Penggerak hanya akan dibuka untuk 2.500 sekolah. Kendati demikian, Mendikbud menargetkan 10 tahun ke depan seluruh sekolah di Indonesia akan menjadi Sekolah Penggerak. Oleh karena itu, Ia mempersilakan bagi sekolah-sekolah yang sudah siap agar mendaftar melalui laman Kemendikbud, sebelum ditutup pada 6 Maret 2021 mendatang.

"Kita ingin sekolah bertransformasi, namun tetap ada seleksinya. Kepala sekolah jangan malu-malu, terutama yang sudah melakukan inovasi," sambung Direktur Jenderal Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril.*

 

Baca juga : BPP Bahasa Kemendikbud Targetkan 12 Juta Eksemplar Buku Terkirim ke Daerah 3T Sepanjang 2022
Artikel Terkait
Yayasan Trisakti Minta Pemerintah Hentikan Upaya Pengambilalihan, Hormati Putusan Pengadilan
Kemendikbud Ristek Dorong Budaya Hidup Berkelanjutan dalam G20 Culture
BPP Bahasa Kemendikbud Targetkan 12 Juta Eksemplar Buku Terkirim ke Daerah 3T Sepanjang 2022
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas