Jakarta, INDONEWS.ID - Pada pertemuan Forum Parlemen Perempuan ke-13 (13th Summit of Women Speaker /SWS) yang digelar pada 6 September 2021, Ketua DPR RI, Puan Maharani, telah berpartisipasi sebagai salah satu dari 4 panelis pada sesi debat. Adapun 3 panelis lainnya adalah pejabat setingkat Ketua Parlemen dari Bahrain, Argentina dan Belgia.
Sesi debat tersebut mengangkat mosi yang menekankan bahwa petugas kesehatan perempuan di lini depan penanganan pandemi COVID-19 dinilai lebih efektif dalam menjalankan layanan kesehatan daripada pria di bidang yang sama.
Ketua DPR RI juga menyampaikan bahwa kesetaraan gender dapat terwujud dengan dukungan semua pihak. Kaum perempuan telah berkontribusi terhadap 67 persen tenaga medis di Indonesia khususnya perawat dan ujung tombak sektor kesehatan. Dalam kaitan ini, diperlukan akses dan kesempatan yang sama bagi perempuan dan pria dalam menangani pandemi COVID-19.
Pada sesi tanya jawab yang salah satunya membahas terkait vaksinasi, Ketua DPR RI, Puan Maharani, juga menjelaskan bahwa Indonesia mendukung adanya pemerataan akses vaksin. Terkait vaksinasi, Pemerintah Indonesia telah memberikan vaksin dosis pertama kepada sekitar 100 juta penduduk Indonesia dan selanjutnya menargetkan semakin banyak penduduk Indonesia yang mendapatkan vaksin kedua pada akhir 2021.
“Partisipasi parlemen Indonesia sebagai panelis menunjukkan adanya kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia untuk berbagi berbagi pengalaman dan mendorong sinergi antar para pimpinan parlemen perempuan dalam menciptakan kesetaraan gender pada masa pandemi“, ujar Puan Maharani.
Forum Parlemen Perempuan ke-13 merupakan bagian dari rangkaian acara 5th World Conference of Speaker Parliament (WCSP) yang akan berlangsung dari tanggal 6 – 9 September 2021.
Forum tersebut menyoroti perkembangan kesetaraan gender bagi perempuan dan anak perempuan dan sekaligus mencari solusi efektif untuk pemulihan kebijakan responsif gender akibat pandemi COVID-19.
Ketua DPR RI juga telah dijadwalkan untuk kembali menjadi pembicara pada salah satu debat umum pada hari kedua, yang bertemakan isu pembangunan berkelanjutan serta akan melaksanakan pertemuan bilateral dengan parlemen Korea Selatan, parlemen Timor Leste dan Presiden Inter-Parliamentary Union (IPU).(Lka)