Jakarta, INDONEWS.ID - “Peringatan Hari Pahlawan Nasional setiap 10 November, pada dasarnya bukan sekedar untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan yang gugur di medan perang, tetapi juga untuk membangun ingatan kolektif peran pahlawan yang dirayakan bersama, menjadi peneguh identitas,” demikian disampaikan Direktur Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP saat membuka pameran lukisan “Pekan Wirabangsa: Melukis Daya Budi Memahat Budi Daya” yang diselenggarakan oleh Art Network COLlaboration (ANCOL) Institute mulai 10 November hingga 20 November 2022 di Galeri North Artspace, Pasar Seni Ancol, Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Dalam pameran ini ditampilkan 40 lukisan dari para pelukis yang berkarya di Pasar Seni Ancol. Tampak lukisan potret pahlawan nasional yang dipamerkan antara lain KGPAA Paku Alam VIII, Tan Malaka, A.R Baswedan, Rohana Kudus, Mayjen Sutoyo, J.Leimena, Usmar Ismail, KRT Radjiman Wediodiningrat, Rooseno, Sukarno, H. Agus Salim, R.A Wangsakara, Sultan Hasanudin, Laksamana Keumalahayati, Abdurahman Saleh, dan KH Abdul Wahab Chasbullah.
Kegiatannya sendiri diawali dengan proses melukis potrait para pahlawan nasional sejak 28 Oktober 2022 hingga 10 November 2022 di Pasar Seni Ancol. Tangal 28 Oktober dipilih sebagai awal proses kegiatan melukis pahlawan dikaitkan dengan momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda yang merupakan salah satu tonggak penting sejarah terbentuknya Indonesia.
“Kami mengapresiasi antusiasme yang sangat tinggi dari para seniman dalam menggambarkan profil pahlawan di atas kanvas. Melalui lukisan, kita dapat menyampaikan pesan kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda mengenai profil pahlawan, keteladanan dan aktualisasi Pancasila sang pahlawan,” ujar Aris.
Menurut Aris, peran pelukis dalam mengenalkan profil pahlawan ke ruang publik menjadi sangat penting karena seiring perjalanan waktu dan dinamika global,persepsi tentang pahlawan, khususnya di kalangan generasi muda, cenderung rendah.
Merujuk Survey Harian Kompas tahun 2018, Aris menyampaikan bahwa persepsi generasi muda tentang pahlawan Indonesia, khususnya pejuang kemerdekaan, ternyata hanya berkisar 49 persen. Sisanya sebesar 51 persen generasi muda cenderung memiliki persepsi pahlawan dalam pengertian lebih luas, termasuk-pahlawan fiktif yang berada di dunia industri dan hiburan.
“Karenanya kegiatan Pesta Wirabangsa ini menjadi penting membangun kembali ingatan publik mengenai profil pahlawan Indonesia. Pada saat yang bersamaan, kegiatan semacam ini bisa menjadi awal kebangkitan kembali Pasar Seni Ancol yang terpuruk sejak pandemi Covid-20. Padahal, Pasar Seni Ancol yang dibangun sejak tahun 1975 adalah aset bangsa di bidang keseniaan yang bisa jadi modalitas diplomasi Indonesia,” ujar Aris yang juga seorang diplomat Indonesia tersebut.
“Di tahun 2023 mendatang, saya usulkan agar diselenggarakan pameran lukisan yang dikaitkan dengan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei dan Hari Lahir Pancasila 1 Juni. Momentum peringatan kedua hari besar tersebut dapat dipadukan dalam satu kegiatan Pekan Kebangkitan Nasional dan Pancasila. Momennya sangat tepat untuk membangkitkan semangat kebangkitan bangsa dan kelahiran Pancasila,” tegas Aris.
Sementara itu Budayawan Taufik Razen yang menjadi inisiator dan kurator kegiatan Pekan Wirabangsa menyampaikan bahwa kegiatan yang diselenggarakan selama sekitar dua minggu ini merupakan saat tepat untuk membangun solidaritas dan patriotisme sebagai gaya hidup sekaligus ritus publik-republik. Masa untuk belarasa dan belabangsa.
“Pekan Wirabangsa akan menjadi saat penting untuk refleksi kecintaan dengan tanah air, bahasa dan patriotisme. Saat menciptakan masyarakat terbayang (imagined community) yang diinginkan. Saat utama menjalin solidaritas sosial. Pameran ini juga dapat dijadikan destinasi waktu yang dapat dirayakan publik,” tegas Taufik.
Ditambahkan oleh Taufik bahwa Pekan Wirabangsa akan menjadi saat penting untuk refleksi kecintaan dengan tanah air, bahasa dan patriotisme. Saat menciptakan masyarakat terbayang (imagined community) yang diinginkan. Saat utama menjalin solidaritas sosial. Berdasarkan latar pikiran itulah, komunitas seniman ANCO, ingin merawat ingatan ini, dalam bentuk pameran karya visual dan kriyaseni setiap tahunnya.
Untuk masyarakat yang ingin menyaksikan karya lukis pelukis Pasar Seni Ancol mengenai pahlawan dapat mengunjungi Galeri North Artspace yang berada Pasar Seni Ancol, Jakarta, dari tanggal 10 - 20 November 2020, mulai pukul 10.00 WIB. (Lka)