INDONEWS.ID

  • Jum'at, 17/03/2023 08:20 WIB
  • Dewan Pakar BPIP: Pancasila Ada dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Oleh :
    • luska
Dewan Pakar BPIP: Pancasila Ada dalam Kehidupan Sehari-hari

Bangka Belitung, INDONEWS.ID - Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Bidang  Strategi Hubungan Luar Negeri, Dr. Darmansjah Djumala, M.A,  menegaskan Pancasila selalu ada dalam kehidupan sehari-hari. Karena hal itu sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam prikehidupan, kita sering tidak menyadari bahwa nilai-nilai Pancasila itu terefleksi dalam prilaku kita dalam interaksi sosial di masyarakat. Hal tersebut dikatakannya saat menjadi narasumber di Radio Republik Indonesia (RRI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis, (16/3). 

Dr. Djumala, yang pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Australia dan PBB 2017-2021, berada di Pangkal Pinang dalam rangka menghadiri Deklarasi Jejaring Panca Mandala (JPM) untuk menjadi pionir dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di masyarakat Bangka Belitung. JPM dibentuk atas kerjasama antara BPIP dan Pemda Bangka Belitung dan Pemda Kabupaten/Kota se-Bangka Belitung yang beranggotakan tokoh-tokoh daerah yang berasal dari 5 segment masyarakat: pemerintah, ormas, pendidik, pelaku ekonomi dan media. Kelompok tsb. akan membantu Pemda dalam mengaktualisasikan Pancasila dalam bentuk program konkrit dimasyarakat. "JPM ini adalah orang-

Baca juga : Membaca Kerja Sama Trilateral Antara AS, Jepang dan Filipina dalam Konteks Geopolitik Asia Pasifik

orang pilihan di daerah masing-masing di Provinsi Bangka Belitung. Mereka harus bisa menjadi role model di dalam masyarakat ketika mengembangkan program konkrit yang bernuansa nilai Pancasila di daerah masing-masing" ujarnya. Dengan pola kerjasama dengan masyarakat grass root seperti ini,  penanaman nilai-nilai Pancasila akan berkembang secara bottom-up, tumbuh dari bawah, bukan top down approach seperti masa lalu.   
Pada bagian lain, Dr. Djumala, yang pernah menjabat Kepala Sekretariat Presiden/Sekretaris Presiden Jokowi, 2015-2017, mengungkapkan bahwa BPIP tahun ini telah menyelesaikan buku referensi untuk mata ajar Pancasila dan akan diterapkan pada tahun ajaran 2023-2024 di tingkat Pendidikan Anak 

Usia Dini (PAUD) sampai dengan SMA. Disampaikan juga saat ini BPIP sedang menyusun bahan ajar Pancasila untuk perguruan tinggi. Semua inisiatif kerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi ini dimaksudkan untuk membentuk karakter Pancasila terhadap generasi penerus bangsa.
Menjawab pertanyaan para pendengar terkait adanya gejala melunturnya nilai Pancasila di masyarakat, Dr. Djumala justru melihatnya dari perspektif positif dan optimis. Ditegaskannya, karena Pancasila itu sudah mendarah-daging dalam sanubari manusia Indonesia (embedded dan built-in) seringkali kita tidak menyadarinya. Disebutkan contoh: ketika pandemi banyak masyarakat menengah memberi bantuan dengan 

Baca juga : Dewan Pakar BPIP: Akademisi Bisa Buka Wacana Keselarasan Sistem Pilpres dengan Sila ke-4 Pancasila

cara menggantungkan nasi bungkus, sembako, obat-obatan dan masker di pagar rumahnya. Orang yang membutuhkan boleh ambil secukupnya. “Itu menunjukkan ketika ada musibah, rakyat Indonesia muncul naluri kemanusiaannya. Kemanusiaan itu adalah refleksi nilai Pancasila” tegas Dr. Djumala.(Lka)

Baca juga : Dewan Pakar BPIP: Memory of the World UNESCO, momentum promosikan Pancasila ke dunia internasional
Artikel Terkait
Membaca Kerja Sama Trilateral Antara AS, Jepang dan Filipina dalam Konteks Geopolitik Asia Pasifik
Dewan Pakar BPIP: Akademisi Bisa Buka Wacana Keselarasan Sistem Pilpres dengan Sila ke-4 Pancasila
Dewan Pakar BPIP: Memory of the World UNESCO, momentum promosikan Pancasila ke dunia internasional
Artikel Terkini
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Puspen Kemendagri Berharap Masyarakat Luas Paham Moderasi Beragama
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas