INDONEWS.ID

  • Rabu, 19/04/2023 15:22 WIB
  • Ada Kepala Daerah Tolak Izin Lapangan untuk Sholat Id Muhammadiyah, Sultan Minta Pemerintah Beri Teguran

  • Oleh :
    • Mancik
Ada Kepala Daerah Tolak Izin Lapangan untuk Sholat Id Muhammadiyah, Sultan Minta Pemerintah Beri Teguran
Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin.(Foto:Dok.DPD RI.)

INDONEWS.ID - Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin meminta Pemerintah untuk menegur tindakan beberapa kepala daerah (kada) yang enggan memberikan izin penggunaan lapangan sebagai lokasi sholat Idul Fitri ormas Muhammadiyah.

Diperkirakan Waktu pelaksanaan sholat Idul Fitri 1444 H antara Muhammadiyah dengan Nahdlatul ulama juga Pemerintah akan berbeda hari. Muhammadiyah akan lebih dahulu merayakan hari lebaran pada tanggal 21 April 2023.

Baca juga : Kerukunan dalam Suka Cita WNI dan Diaspora Merayakan Idul Fitri di Kenya

"Ikhtilaf terkait waktu pelaksanaan puasa Ramadhan dan idul Fitri merupakan hal hal yang biasa, Karena masing-masing ormas dan atau pemerintah merujuk pada standar perhitungan yang berbeda. Para kepala daerah tidak boleh dan tidak berhak menyalahi hasil ijtihad dan keputusan ormas tertentu dengan mempersulit aktivitas ibadah sholat Idul Fitri masyarakat anggota ormas dimaksud," ujar Sultan melalui keterangan resminya kepada media pada Rabu, (19/04/2023).

Menurut Sultan, perbedaan untuk menentukan waktu awal dan akhir Ramadhan antara pemerintah dan ormas tertentu harus dihormati sebagai sebuah khazanah Islam di Indonesia. Perbedaan ikhtilaf tidak memiliki konsekuensi hukum positif dan berpotensi mengganggu kerukunan inter umat Islam.

Baca juga : Di Tengah Kondisi Hujan dan Cuaca Dingin, WNI Antusias Mengikuti Rangkaian Kegiatan Idul Fitri di KBRI Beijing

"Penolakan yang dilakukan oleh kepala daerah justru akan menimbulkan kegaduhan sosial dan politik menjelang tahun pemilu. Kepala daerah jangan menjadi hakim atas kewenangan perihal keagamaan yang tidak dimilikinya", tegasnya.

Lebih lanjut mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu berharap perbedaan waktu pelaksanaan sholat Idul Fitri pada tahun ini dapat memperkuat ukhuwah Islamiah dan memberikan kesejukan sosial bagi bangsa dan negara. Umat Islam patut memberikan kontribusi yang siginifikan dalam menjaga stabilitas sosial bangsa di tengah hiruk pikuk politik yang semakin memanas hari- hari ini.

Baca juga : Panglima TNI Tinjau Kesiapan Mudik Lebaran/Idul Fitri 1445 H/2024

"Pemerintah dan pengurus Ormas Islam terbesar seperti NU dan Muhammadiyah tentu berkepentingan untuk memastikan bahwa perayaan idul Fitri 1444 Hijriah dapat dirayakan secara damai dan Khusu. Semoga perbedaan hari pelaksanaan sholat Idul Fitri menjadi rahmat bagi segenap bangsa Indonesia," tutupnya.*

Artikel Terkait
Kerukunan dalam Suka Cita WNI dan Diaspora Merayakan Idul Fitri di Kenya
Di Tengah Kondisi Hujan dan Cuaca Dingin, WNI Antusias Mengikuti Rangkaian Kegiatan Idul Fitri di KBRI Beijing
Panglima TNI Tinjau Kesiapan Mudik Lebaran/Idul Fitri 1445 H/2024
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas