INDONEWS.ID

  • Kamis, 25/05/2023 19:45 WIB
  • Di Depan BEM UI, RR: Jangan Mau Tergiring Drakor Copras-Capres

  • Oleh :
    • very
Di Depan BEM UI, RR: Jangan Mau Tergiring Drakor Copras-Capres
Forum untuk memperingati 25 tahun reformasi di Universitas Indonesia (UI), pada Rabu, 24 Mei 2023. Forum itu digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI. (Foto: Twitter Yos Nggarang)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Tokoh Pergerakan, Dr Rizal Ramli, Pengamat politik Rocky Gerung, dan mantan pegawai KPK, Novel Baswedan berkumpul dalam sebuah forum untuk memperingati 25 tahun reformasi di Universitas Indonesia (UI), pada Rabu, 24 Mei 2023. Forum itu digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI.

Baca juga : Perluas Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah & Optimalisasi Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah Laksanakan High Level Meeting (HLM) TP2DD se-Jawa Timur

Dalam orasinya, mantan Menko Kemaritiman itu mengingatkan para mahasiswa akan kekejaman rezim orde baru pada 25 tahun lalu. Namun, kekejaman tersebut bisa saja kembali berulang pada saat ini.

Lihat saja, pemerintah membatasi kebebasan berekspresi dengan berbagai macam aturan. Lembaga anti rasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini terus dipreteli.

Baca juga : KUR Penempatan PMI : Solusi Pembiayaan bagi Calon Pekerja Migran Maupun Pekerja Magang Indonesia di Luar Negeri

“Di KUHAP yang baru, kalau ada mahasiswa dan rakyat kritik menteri, gubernur, bupati, Anggota DPR bisa dipenjarain. Ini jauh lebih sadis dari zaman Soeharto! Zaman Soeharto hanya kritik presiden bisa dipenjarakan,” ujar mantan Menko Perekonomian di era Presiden Gus Dur itu.

Baca juga : Koordinator TePI Sayangkan Putusan MK Soal Pencabutan Ambang Batas Tanpa Ketegasan Angka yang Pas

Namun, kata Bang RR – sapaan Rizal Ramli – yang paling ditakutkan saat ini justru kembali muncul nepotisme dalam wajah baru. Rizal Ramli misalnya menyoroti bisnis kerabat dan keluarga Presiden.

“Anak-anaknya business semua, Tomi Soeharto business ketika Soeharto sudah kuasa 15 tahun, Jokowi baru kuasa 6 tahun anaknya punya 60 perusahaan,” ujarnya.

Karena itu, kata ekonom senior itu, para mahasiswa jangan mau digiring oleh isu terkait pemilu presiden. Pasalnya, hal tersebut hanya mirip dengan drama korea (drakor) belaka.

 “Kawan-kawan mahasiswa jangan mau tergiring drakor Copras-Capres. Fokus perbaiki sistem untuk mewujudkan demokrasi dan keadilan,” ujar mantan Kepala Bulog itu. ***

Artikel Terkait
Perluas Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah & Optimalisasi Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah Laksanakan High Level Meeting (HLM) TP2DD se-Jawa Timur
KUR Penempatan PMI : Solusi Pembiayaan bagi Calon Pekerja Migran Maupun Pekerja Magang Indonesia di Luar Negeri
Koordinator TePI Sayangkan Putusan MK Soal Pencabutan Ambang Batas Tanpa Ketegasan Angka yang Pas
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas