INDONEWS.ID

  • Sabtu, 18/11/2023 21:22 WIB
  • Mahasiswa FHUI Ajarkan Warga Depok Pilah Sampah dan Hasilkan Manfaat

  • Oleh :
    • rio apricianditho
Mahasiswa FHUI Ajarkan Warga Depok Pilah Sampah dan Hasilkan Manfaat
Gunting pita bersama, warga dan mahasiswa membuka bank sampah.foto:jinny.

Jakarta, INDONEWS.ID - Sejumlah mahasiswa Fakultas Hukum UI bersama penggiat lingkungan memberikan pelatihan pengolahan sampah bagi warga Depok. Selain memilah dan mendaur ulang sampah mereka juga memberikan pemahaman aturan tentang lingkungan hidup.

Persoalan sampah memang menjadi urusan kita bersama, rasanya sulit merubah mindset masyarakat soal membuang sampah yang harus dipilah-pilah. Untuk sejumlah mahasiswa FHUI mencoba menularkan pengetahuan bahwa sampah bisa menghasilkan profit.

Baca juga : Ini 5 Fitur Unggulan iPhone 15 Pro Max yang Perlu Anda Ketahui

Acara tersebut digagas Asian Law Students’ Association Local Chapter Universitas Indonesia, bertajuk ALSA Care and Legal Coaching Clinic Local Chapter Universitas Indonesia (ALSA CLCC).

Sabrina selaku juru bicara ALSA CLCC mengatakan, acara ini untuk menggaungkan manajemen pelayanan yaitu mengola sampah yang baik. Mereka membagi kegiatan tersebut dua kegiatan, pertama turun langsung ke lapangan dengan membersihkan sampah di area Lapangan Banteng dan yang kedua memberikan pengetahuan yang saat ini mereka berikan ke warga Depok.

Baca juga : Tingkatkan Penjualan dengan Chatbot WhatsApp CRM dari Kommo: Bisnis Monoton? Perbaiki dan Berikan Inovasi Baru Melalui Komunikasi!

"Dari sanalah kita memberi pengetahuan ke masyarakat mengenai jenis sampah. Lalu kami juga memberikan pengetahuan bagaimana mengola sampah yang sudah dipilah-pilah menjadi barang yang bisa dimanfaatkan kembali", ujarnya penuh semangat.

Lalu dikatakan, kegiatan sebelumnya lebih ke generasi muda, sementara yang saat ini sosialisasi diberikan untuk para orangtua dan Karang Taruna. Pihaknya memberikan pemahaman hak dan kewajiban negara terhadap lingkungan hidup, dan bagaimana yang menyelesaikannya.

Baca juga : Realese Single Album Kelima, Ry Hyori ingin `Bintang` Jadi Inspirasi banyak Orang

"Kami juga mengajarkan mereka bagaimana mengolah sampah kulit buah dan organik lainnya menjadi eco enzim. Cairan itu bisa digunakan sebagai pembersih properti atau sebagai pembasmi serangga", kilahnya.

Menurutnya, sosialisasi ini bukan hanya mengenai budaya masyarakat membuang sampah, tapi juga memberi pemahaman bahwa sampah tidak hanya berujung di TPA saja. Caranya mengajarkan mereka memilah sampah, dan bank sampah adalah solusi yang tepat dan mereka akan mendapat intensif dengan membuang sampah yang sudah dipilah.

Untuk itu, dengan sosialisasi ini Sabrina mewakili komunitasnya berharap, dengan menularkan pengetahuan tentang memilah sampah, Indonesia tak lagi menjadi negara kelima penghasil sampah. Karena hal itu terdengar kurang mengenakan, selain itu masyarakat paham bahwa sampah juga berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Artikel Terkait
Ini 5 Fitur Unggulan iPhone 15 Pro Max yang Perlu Anda Ketahui
Tingkatkan Penjualan dengan Chatbot WhatsApp CRM dari Kommo: Bisnis Monoton? Perbaiki dan Berikan Inovasi Baru Melalui Komunikasi!
Realese Single Album Kelima, Ry Hyori ingin `Bintang` Jadi Inspirasi banyak Orang
Artikel Terkini
KI Pusat Mantapkan Sinergi dengan Media dalam Mengawal Informasi Publik
Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas